Salin Artikel

Cerita Berburu Paspor Kilat di Monas, Datang Pagi-pagi, Berdesakan hingga Tak Kebagian Kuota

Saking banyaknya yang mengurus paspor itu, warga pun berdesak-desakan. Banyak dari mereka ternyata tidak kebagian karena kuota yang disediakan telah habis.

Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara warga dan petugas keamanan pelayanan paspor yang dibantu aparat. Warga berebut mendapatkan formulir yang dibagikan petugas pelayanan paspor.

Pembagian formulir terlihat tidak dilakukan dengan benar karena warga tidak mengantre dengan tertib.

"Sampaikan kuotanya sudah habis, sudah cukup," teriak seorang petugas polisi di lokasi, Minggu pagi.

"Pak jangan ditarik Pak, jangan ditarik," kata salah seorang warga dari antrean kerumunan tersebut.

Bowie, salah satu warga yang mengantre, mengaku datang ke Monas setelah mengetahui informasi itu dari media sosial Dirjen Imigrasi.

"Saya tanya di Twitter sama FB, terus disuruh ke sini. Sebelumnya sudah pernah coba lewat online tapi penuh terus," kata Bowie.

Menurut Bowie, belum sampai dua jam setelah tiba pukul 08.00 WIB tadi, dia sudah tidak kebagian kuota. Dia juga tak mendapat informasi bahwa pelayanan paspor simpatik di acara ini ternyata dibatasi dengan kuota.

"Katanya tutupnya jam 15.00 WIB tapi baru jam segini sudah habis," ujarnya.

Dia mengaku kecewa dengan pengaturan antrean mengurus paspor di lokasi tersebut.

Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan, pihaknya hanya menyediakan 1.600 kuota dalam pelayanan paspor simpatik di acara ini.

"Namun, kami laporkan Bapak Menteri, antusiasme masyarakat Jakarta cukup banyak, mereka sudah sejak jam 05.00 WIB antri dan infonya sudah sekitar 2.000 (orang)," ujar Ronny dalam sambutan di hadapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Acara ini turut dihadiri Yasonna dan jajaran pejabatnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dan 12 perwakilan negara sahabat.

Pelayanan paspor hari ini, lanjut Ronny, dilayani oleh pegawai dari kantor imigrasi se-Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Pelayanan simpatik ini juga dalam rangka mencukupi kebutuhan pelayanan paspor di luar hari kerja bagi masyarakat, yang tidak bisa mengajukan permohonan. Pelayanan akan ditutup pukul 15.00 WIB.

"Ini kesempatannya. Maka kami akan mencari solusi apabila kuotanya tidak menampung kebutuhan masyarakat, kami akan mencari solusi bersama Direktur Lalu Lintas Keimigrasian," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/21/10294011/cerita-berburu-paspor-kilat-di-monas-datang-pagi-pagi-berdesakan-hingga

Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke