Salin Artikel

Banyak Warga Kecewa Tak Dapat Kuota Membuat Paspor di Monas

Ia yang datang bersama istrinya mendapati layanan paspor simpatik di Festival Keimigrasian telah ditutup. Mereka datang untuk mengganti paspor manual ke elektronik

"Padahal ini acaranya sampai jam 15.00 WIB. Kuotanya juga lebih dari 1.000 tapi sudah ditutup," ucap Deni.

Ia datang bersama keluarganya hendak mengurus paspor karena mereka berencana berpergian ke luar negeri. 

Deo (29) warga Cilangkap pun mengalami hal yang sama. Ia tiba di Monas sekitar pukul 11.00 WIB dan mendapati antrean untuk membuat paspor sudah ditutup.

"Saya sebelumnya ke acara paspor yang goes to mall. Tapi ternyata tidak ada. Ini tadi habis dari Tamini Square katanya ada pembuatan paspor. Harus ke sini. Dapat info di WhatsApp juga sampai jam 3 sore. Nyatanya sudah habis," ucap Deo.

Selain Deni dan Deo, warga lain yang tiba di Monas siang ini tidak menyangka antrean dan antusias pemohon paspor membludak. Mereka mengira masih mendapat kuota membuat paspor karena acaranya disebut sampai pukul 15.00.

Dari pantauan Kompas.com, petugas imigrasi di lapangan menjaga antrean untuk tetap tertib sembari menerangkan pada pemohon yang terus berdatangan bahwa saat ini antrean sudah di tutup karena kuota habis.

Ada ribuan pemohon paspor mengantri sejak pagi hari di Lapangan Barat Daya Monas. Mereka ada yang menginap di sekitar Monas, atau datang sejak dini hari demi mendapat kesempatan mendapatkan paspor terbaru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/21/13094251/banyak-warga-kecewa-tak-dapat-kuota-membuat-paspor-di-monas

Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke