Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Kompas.com - 24/06/2024, 17:54 WIB
Shela Octavia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Masjid Istiqlal mengimbau agar masyarakat yang ingin berkunjung menggunakan bus terlebih dahulu mengirim surat ke pengelola agar tak dikenai tarif parkir liar.

Juru Bicara Masjid Istiqlal, Ismail Cawidu mengatakan, pengelola tidak menyediakan tempat parkir umum bagi pengunjung yang datang menggunakan bus. Namun, pihaknya akan membantu mencari parkir, jika pengunjung telah bersurat terlebih dahulu.

“Untuk kunjungan resmi ke Istiqlal antara 2-3 bus dan bisa masuk halaman pintu Assalam dengan ketentuan mengirimkan surat pemberitahuan akan berkunjung,” ujar Ismail saat dimintai keterangan, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Ismail mengatakan, halaman parkir di Masjid Istiqlal memang terbatas untuk menampung bus. Namun, jika pengunjung telah berkoordinasi terkait jadwal kedatangan, jumlah orang dan bus yang datang, pihak pengelola akan membantu mengaturnya.

Biasanya, bus-bus yang tidak tertampung di halaman Assalam akan diarahkan untuk parkir di wilayah Lapangan Banteng. 

“Kalau yang ada koordinasi dengan Istiqlal, saya pastikan tidak pernah ada masalah parkir,” jelas Ismail.

Terkait video pengunjung yang mengaku "digetok" tarif parkir bus sebesar Rp 300.000, Ismail mengaku tak mengetahuinnya. Sebab, pihak pengelola tak pernah menerima surat pengantar dari dua bus wisata itu.

“Enggak ada surat kita terima. Saya jamin kalau menyurat Insyaallah kita atur dengan baik,” imbuh Ismail.

Baca juga: Viral Jukir Liar Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000, di Mana Titik Parkir Masjid Istiqlal?

Berdasarkan video yang beredar melalui akun Instagram @jabodetabek24info, disebutkan bahwa rombongan berisi dua bus wisata digetok biaya parkir sebesar Rp150.000 per unit di sekitar Stasiun Gambir.

Setelah itu, bus menuju ke Masjid Istiqlal. Tapi, di sana, bus kembali dikenai biaya parkir hingga Rp 300.000 per unit.

Saat itu, terjadi perdebatan cukup sengit antara juru parkir dan pihak pengelola bus hingga mereka pun dilerai oleh petugas Dishub.

Bus pun disuruh pergi, tapi jukir disebutkan membuntuti bus. Akhirnya, pihak pengelola menyerahkan uang yang diminta karena takut bus akan dirusak. Kasus ini pun tengah diselidiki oleh Polres Metro Jakarta Pusat.

Baca juga: Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantahan Ormas yang Diduga Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo...

Bantahan Ormas yang Diduga Pungli ke Pengendara yang Melintas di Samping RTH Kalijodo...

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan ke LPSK Usai Digeledah KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Jadwal Konser Jakarta Fair Juli 2024

Megapolitan
Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Dua Penipu “Like” dan “Subscribe” yang Tertangkap Bertugas Bikin Rekening

Megapolitan
Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Cegah Pencurian, PLN Minta Masyarakat Segera Lapor jika Lihat Orang Mencurigakan di Sekitar Instalasi Listrik

Megapolitan
Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Dua Pria di Jakbar Jual 9 Kg Kabel PLN Curian Seharga Rp 1 Juta

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi 'Online' Sejak 2022

Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan 16 Situs Judi "Online" Sejak 2022

Megapolitan
Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Pemkot Depok Sediakan Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu yang Gagal Lolos PPDB

Megapolitan
PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

PLN Sebut Pencurian Kabel di Tambora Bisa Bikin Korsleting dan Ledakan

Megapolitan
Walkot Idris Akui Jumlah SMA di Depok Masih Kurang

Walkot Idris Akui Jumlah SMA di Depok Masih Kurang

Megapolitan
Polisi Bekukan 16 Rekening Bank Penampung Dana Judi Online di Bogor

Polisi Bekukan 16 Rekening Bank Penampung Dana Judi Online di Bogor

Megapolitan
Usung Marshel Widianto, Gerindra Serahkan Kursi Bakal Cawalkot Tangsel ke Koalisi

Usung Marshel Widianto, Gerindra Serahkan Kursi Bakal Cawalkot Tangsel ke Koalisi

Megapolitan
Sapu Bersih Judi Online, Pemkot Jakut Juga Akan Razia HP ASN

Sapu Bersih Judi Online, Pemkot Jakut Juga Akan Razia HP ASN

Megapolitan
Hadirnya Marshel Widianto Disebut Cuma Muluskan Kemenangan Petahana Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Akan Tunjukkan Keseriusan

Hadirnya Marshel Widianto Disebut Cuma Muluskan Kemenangan Petahana Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Akan Tunjukkan Keseriusan

Megapolitan
Berantas Judi Online, Walkot Depok-Forkopimda Koordinasi untuk Gelar Sidak

Berantas Judi Online, Walkot Depok-Forkopimda Koordinasi untuk Gelar Sidak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com