Salin Artikel

Menengok Kegiatan Para Tahanan di Balik Jeruji Besi...

Hal inilah yang mungkin dirasakan para tahanan Polda Metro Jaya.

Sembari menunggu proses hukum, kira-kira apa saja yang dilakukan para tahanan di dalam ruang tahanan?

Kompas.com berkesempatan menengok kegiatan para tahanan di rutan Polda Metro Jaya, Rabu (14/2/2018).

Tidur hingga sembahyang

Mereka terlihat khusyuk sembahyang.

Tak jarang, kami melihat tahanan menitikkan air mata.

Saat itu, jam menunjukkan pukul 12.00. Di sana, pintu ruang tahanan dibuka dari pukul 10.00 hingga 15.00. Sebenarnya para tahanan dapat berkeliling hingga batas wilayah tertentu atau menemui kerabat yang berkunjung.

Ada yang menjalankan shalat sendiri, ada juga yang shalat berjemaah dengan tahanan lain.

Pemandangan menarik kami saksikan siang itu. Dua orang tahanan wanita saling berpelukan usai menjalankan shalat berjemaah.

Di sudut lain, sejumlah tahanan tampak berbaring di kasur lipat yang dibawakan keluarganya. Ada yang tengah tertidur pulas, ada juga yang sambil membaca buku.

Mandi hingga mencuci baju

Mereka dapat menjemur baju di salah satu lorong blok tahanan tersebut. Pihak rutan menyediakan sejumlah jemuran baju lengkap dengan gantungan bajunya.

Tak hanya itu, sejumlah tahanan terlihat baru selesai mandi. Mereka biasanya mengeringkan rambut dengan kipas angin yang tertempel di dinding masing-masing ruang tahanan.

Menonton televisi hingga merokok

Biasanya, menonton televisi menjadi pilihan untuk menghilangkan rasa bosan selama menunggu berkas perkara lengkap.

Di masing-masing ruang tahanan juga tersedia meja dengan berbagai perabot makan yang biasanya dibawa para tahanan. Mereka dapat memesan air panas di kantin rutan dengan bantuan petugas.

Tahanan dapat merokok di dalam ruang tahanan atau halaman rutan.

Para tahanan biasanya berada di rutan Polda Metro Jaya selama empat bulan.

Aturan dan fasilitas-fasilitas yang tersedia di rutan Polda Metro Jaya bisa saja tidak didapatkan setelah mereka menerima vonis dan dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/16/05300061/menengok-kegiatan-para-tahanan-di-balik-jeruji-besi-

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke