Salin Artikel

Foto Esai: Menikmati Glodok, China Town-nya Jakarta

Berabad-abad menjadi kawasan perdagangan, hingga kini gang-gang dan jalan-jalan di kawasan Glodok masih terus dipadati para pedagang. Kawasan ini juga sempat menjadi area kerusuhan Mei 1998 ketika etnis Tionghoa menjadi sasaran.

Meski begitu, banyak masyarakat Tionghoa tetap memilih tinggal di sana. Menjelang Tahun Baru China, kawasan Glodok menjadi sangat meriah dan hiruk-pikuk oleh pedagang jalanan yang menjual hiasan Imlek. 

Di Vihara itu saya bertemu Arifin Kurniawan, seorang pemuda keturunan Tionghoa berusia 21 tahun yang lahir dan besar di kawasan Glodok. Sebagai seorang model, “Ah Fin” memiliki penampilan yang menawan.

Arifin juga seorang artis barongsai. Dia telah menekuni seni ini sejak usia 6 tahun dan menjadi bagian dari grup Barongsai Tim Tian Liong.

"Barongsai mengajarkan Anda bagaimana cara menggerakkan dan merawat tubuh, selain bekerja dalam tim. Saya bangga menjadi bagian dari tradisi ini,” katanya. 

Rumahnya yang berukuran sekitar 70 meter persegi, memuat hampir semua Tim Ceritalah dan keluarga Arifin.

Kim membereskan kasur lipat di lantai agar bisa memberi ruang duduk untuk kami. Arifin lantas bertutur, “Saya tidak kuliah karena saya ingin mendapatkan uang untuk keluarga saya. Itulah arti sukses bagi saya, bisa membalas budi ke orangtua."

Arifin juga membantu lingkungannya dengan cara yang unik. Di saat-saat tertentu, dia menjadi “perantara” roh Dewa yang akan menyampaikan berkat dan memimpin sembahyang jemaah kuil Fat Cu Kung.

Pada malam hari, kuil kecil yang berada di ujung gang itu diterangi cahaya merah. Patung Dewa yang tak terhitung jumlahnya memenuhi dinding-dinding kuil. Ruangan disesaki asap dupa dan senandung alunan doa.

“Beberapa malam, saya dapat dirasuki empat atau lima roh Dewa. Untuk itu, saya membutuhkan persiapan dengan menjaga diri agar tetap suci, setidaknya selama tiga hari, seperti dengan diet vegetarian, menjaga pikiran bersih, dan bermeditasi. Tapi saya tidak berpikir seperti menjadi Tuhan, karena itu sombong...Saya hanyalah sebuah wadah," Arifin bercerita.

Orang-orang dari berbagai kalangan dan kondisi menemui Ah Fin untuk meminta berkah. Orang yang sakit, kurang beruntung, yang sedang mencari peluang bisnis lebih baik, bahkan beberapa dari mereka datang untuk bertanya kepada arwah orang yang telah meninggal. Ini adalah kesempatan untuk memulai hidup lagi, untuk dibersihkan.

Suasana Imlek sangat terasa di kawasan Glodok. Pemandangan budaya Tionghoa hari ini jauh berbeda dari 1998, ketika masyarakat Tionghoa berhenti merayakannya sementara waktu untuk menghindari perhatian.

Foto-foto diambil oleh Muhammad Fadli. Fadli adalah fotografer kelahiran Sumatera yang tinggal di Jakarta. Dia salah satu pendiri Proyek Arka, kolektif fotografer Indonesia. Dia pernah terlibat dalam beberapa proyek internasional, termasuk memotret Presiden Joko Widodo untuk Monocle.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/19/19072871/foto-esai-menikmati-glodok-china-town-nya-jakarta

Terkini Lainnya

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Megapolitan
UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Megapolitan
Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke