Mereka kini dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI).
"Ada enam, tiga luka ringan tiga luka berat," ucap Samuel Dokter Jaga RS UKI kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2018).
Luka berat yang dimaksud, lanjut Samuel, merupakan patah tulang pada bagian tangan, telapak kaki, dan tulang panggul mengalami retak.
"Korban bernama Joni mengalami patah tulang di telapak kaki, Sarmin mengalami patah tulang lengan kanan bawah, lalu satu lagi bernama Rusman retak di panggul," ucap Samuel.
"Secara kondisi, keenam korban ini dalam kondisi stabil. Kami masih lakukan observasi dan menyiapkan langkah-langkah selanjutnya yang dibutuhkan," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto, yang datang berkunjung ke RS UKI mengatakan turut prihatin akibat kejadian yang menimpa korban.
"Kami prihatin dengan korban, tujuan kita kesini memastikan bahwa mereka (korban) ditangani dengan cepat dan baik. Sejauh ini kondisi korban yang saya temui di dalam semua sadar, meski kata dokter ada yang luka berat," ucap Arie.
Arie mengatakan semua biaya perawatan akan ditanggung oleh pihak Waskita selaku pemegang proyek Becakayu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/20/10564281/tiga-korban-jatuhnya-cetakan-beton-tol-becakayu-alami-patah-tulang