Salin Artikel

"Saya Sudah Antre di RPTRA Sejak Jam Lima, tetapi Belum Dapat Barangnya"

"Saya sudah di sini sejak jam 5 pagi tadi. Dapat urutan 400 tetapi ini belum dapat barangnya. Tahu begitu di rumah saja kalau lama begini," kata Bima, salah seorang warga yang ditemui Kompas.com lebih kurang pukul 12.00 WIB.

Ia pun mengaku kecewa akan sistem penjualan pangan murah tersebut. "Semestinya bisa diperbaiki ya karena ini bukan yang pertama kali, misalnya dibatesin untuk kelurahan-kelurahan tertentu," kata Bima.

Kekecewaan yang sama juga dialami Slamet. "Saya dari jam 5 tadi dapet nomor urut 749. Kemarinnya saya dapat nomor 400-an udah kelar jam 12-an," kata Slamet.

Mengenai warga yang mengantre, pengelola RPTRA yang juga panita pasar murah, Mufty, menyampaikan bahwa antrean yang panjang itu disebabkan nomor antrean warga terlalu besar.

Selain itu, transaksi baru dimulai pukul 08.00, sedangkan warga ada yang sudah tiba di lokasi sejak subuh. 

"Mereka antre lama karena nomor antreannya besar. Lalu, transaksi juga baru buka jam 8 artinya dia harus mengikuti antrean," kata Mufty.

Kendati demikian, menurut dia, warga mengantre dengan tertib. Tidak ada kericuhan meskipun nomor antrean warga panjang.

"Dari semua yang kita lalui ini Alhamdulillah tadi sudah ditanyakan warga di depan ya, itu Alhamdulillah tertib," ujar Mufty.

Sementara itu, sejumlah warga lain kecewa karena tidak kebagian nomor urut. Surti, salah seorang warga lainnya, mengaku sulit menemukan lokasi RPTRA Amanah hingga telat tiba dan kehabisan kupon.

"(Kuponnya) sudah habis ya katanya, saya tadi kelilin-keliling nyariin lokasi," kata warga tersebut.

Rini, warga lainnya, juga merasa kecewa karena kehabisan kupon. Apalagi, ini pengalaman pertamanya membeli pangan murah di RPTRA.

"Ini baru pertama kali ke sini tahunya kehabisan. Biasanya pengin ke sini ada saja halangannya, anak mau ini, mau itu, butuh ini, butuh itu. Eh sekalinya ke sini kehabisan," kata Rini.

Mengenai keluhan ini, Sugeng, petugas yang ditemui Kompas.com, menyampaikan bahwa 1.200 kupon yang disediakan panitia telah ludes. Untuk sementara, kata dia, belum ada tambahan kupon.

Sejumlah komoditas pangan yang dijual di RPTRA Amanah antara lain beras, telur ayam, ikan kembung beku, susu UHT, serta daging ayam, dan sapi.

Beras dijual Rp 30.000 per 5 kg, telur ayam Rp 10.000 per kg, ikan kembung beku Rp 13.000 per kg, susu UHT Rp 30.000 per 24 kotak ukuran 200 ml, daging sapi Rp 35.000 per kg, dan daging ayam Rp 8.000 per kg.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/20/13455061/saya-sudah-antre-di-rptra-sejak-jam-lima-tetapi-belum-dapat-barangnya

Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke