Salin Artikel

Pengusaha Angkot Mau Lanjutkan Program OK Otrip tetapi Ada Syarat

Program itu sudah mulai diuji coba sejak 15 Januari lalu dan uji coba akan berlangsung hingga pertengahan April nanti. Ada dua koperasi angkot yang telah mengikuti uji coba OK Otrip, yaitu Budi Luhur dan KWK.

Ketua Koperasi Budi Luhur Saut Hutabarat, Senin (19/2/2018),  mengatakan, pihaknya akan melanjutkan kerjasama tersebut dengan sejumlah syarat. Saut menginginkan, tarif rupiah per kilometer yang kini Rp 3.459,36 per kilometer dinaikan jadi Rp 3.700 per km.

Menurut Saut, tarif Rp 3.459,36 per km yang ditawarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menutupi biaya operasional. Pihaknya harus menggaji dua sopir untuk satu hari operasional. Saut juga menginginkan target perjalanan OK Otrip sejauh 190 km diturunkan menjadi 180 km.

"Kami akan tetap lanjut dengan catatan dilakukan revisi rupiah per km dan pencapaian 190 km itu kami turunkan lagi. Bukan ketidakmampuan tapi tingkat kemacetan yang semakin hari semakin parah itu saja," ujar Saut.

Saut berharap agar dalam kontrak kerja sama baru nanti, Pemprov DKI Jakarta membantu menanggung biaya peremajaan angkot. Organda dan Dishub DKI Jakarta sebelumnya berencana melakukan peremajaan angkot di Jakarta.

Dengan adanya anggaran peremajaan oleh Pemprov DKI, para sopir angkot bisa melakukan cicilan tanpa takut menghabiskan seluruh uangnya untuk membayar cicilan dan memenuhi kebutuhan keluarga.

"Persoalan peremajaan itu dengan kondisi sekarang akibat online kan terpuruk. Kalau kami tidak tergabung dalam layanan transjakarta mungkin bagi pemilik ya koperasi-koperasi itu akan kesulitan melakukan cicilannya karena beberapa leasing enggan untuk melakukan beberapa pembiayaan," kata Saut.

"Kalau istilahnya kami masuk transjakarta walaupun masih ada menambah cicilan tapi kami ada kepastian pendapatan karena kami diikat dengan kontrak layanan," ujar Saut.

Pelaksana tugas Ketua Koperasi Wahana Kalpika (KWK) Abdul Gofur menyampaikan hal serupa. Gofur berharap ada perubahan tarif rupiah per kilometer saat OK Otrip benar-benar dijalankan.

"Sampai hari ini tetap berminat dengan catatan menguntungkan dan ada peningkatan paling tidak evaluasi tiga bulan ini. Ini ada harapan dilihat dari hasilnya sekarang mungkin ada perubahan tarif. Namanya evaluasi kan ada yang diharapkan," ujar Abdul.

Program OK Otrip telah beroperasi di sejumlah rute, yaitu OK2 untuk rute Kampung Melayu-Duren Sawit, OK3 rute Lebak Bulus-Pondok Labu, OK4 rute Grogol-Angke, OK5 rute Semper-Rorotan, dan OK6 rute Kampung Rambutan-Pondok Gede.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/20/14444611/pengusaha-angkot-mau-lanjutkan-program-ok-otrip-tetapi-ada-syarat

Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Pakaian Di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian Di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke