Petugas itu akan memberitahu para pengguna di mana harus mendapatkan kartu OK Otrip yang menjadi kartu wajib bagi seluruh pengguna angkutan yang ikut program tersebut.
"Ada petugas Transjakarta di angkot dalam program OK Otrip," ujar Wibowo kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2018).
Ia mengatakan, pihaknya juga telah memasang rambu-rambu pemberhentian angkot di tempat yang strategis.
Namun, PT Transjakarta mempertimbangkan masalah kemacetan ketika memasang rambu. Itu sebabnya tak banyak rambu pemberhentian angkot yang dipasang meski di suatu tempat potensial mendapatkan penumpang.
Sebelumnya, Ketua Koperasi Angkot Budi Luhur, Saut Hutabarat, mengeluhkan sedikitnya pemegang kartu OK Otrip. Menurut Saut, pemegang kartu OK Otrip yang naik angkot mereka hanya 30 persen. Sedikitnya pemegang kartu diduga karena sosialisai cara mendapatkan kartu yang belum maksimal.
Saut juga mengkritik pemasangan rambu lokasi pemberhentian angkot yang tidak sesuai.
"Nah karena beberapa rambu yang telah ditunjuk PT Transjakarta itu kadang kala tidak sesuai dengan kantong-kantong penumpang yang naik dan turun. Sampai sekarang belum diperbaiki. Kami sudah ajukan permohonan untuk penambahan dan perbaikan, sampai sekarang belum," kata Saut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/20/22263001/transjakarta-tempatkan-petugas-untuk-sosialisasikan-ok-otrip-di-angkot