Ia tiba di TPST tersebut setelah berlari sepanjang lima kilomter dari Polsek Bantargebang. Begitu tiba Sandiaga dan rombonganya sesama pelari langsung menimbang berat badan mereka di jembatan timbang TPST. Total beban rombongan itu saat ditimbang adalah 270 kilogram.
"Wah Pak Asep (Kepala UPT Bantargebang Asep Kuswanto) harus turun 5 kilo. Lumayan tadi lari turun tiga kilo," canda Sandiaga terhadap Asep.
Sandiaga kemudian melanjutkan lari untuk melihat fasilitas-fasilitas di TPST Bantargebang.
Pertama dia mampir di gardu pembangkit listrik. Di sini ia mendapatkan penjelasan dari Asep tentang proses pembangkit listrik dengan tenaga gas metan.
Rombongan kemudian berlari lagi ke gunungan sampah khas TPST Bantargebang. Sandi dan rombongan kemudian menengok Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS).
Dari situ Sandi menengok pengolahan sampah untuk dijadikan pupuk. Terakhir ia menyapa para pekerja di UPT Bantargebang yang tengah senam pagi.
Di hadapan para pekerja, Sandiaga berharap TPST Bantargebang dapat menjadi tempat wisata.
"Saya membayangkan, bermimpi seperti di negara negara lain, ini malah bisa jadi tempat wisata nantinya," kata Sandiaga.
"Saya melihat di negara lain, sampah bukan lagi dijadikan momok yang ditakuti, tapi bisa menjadi sumber begitu banyak kehidupan. Air di sini misalnya bila dikelola dengan baik akan dapat menjadi sumber kehidupan," tambah Sandiaga.
Ia lalu melanjutkan kegiatannya ke kantor pengelola untuk mendapat penjelasan mengenai rencana TPST Bantargebang mengolah sampah di sana.
Walau berada di wilayah Kota Bekasi, TPST Bantargebang merupakan fasilitas pengolahan sampah milik Pemprov DKI Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/09/12000031/sandiaga-berharap-tpst-bantargebang-jadi-tempat-wisata