"Pengakuan CW, ia mengikutkan anak-anak adopsinya pada program homeschooling, guru datang ke hotel tempat tinggal mereka," ujar Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum AKP Hasiati Lawole saat ditemui Kompas.com di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).
Ia mengatakan, program homeschooling tersebut diikuti kelima anak CW setiap Selasa dan Kamis.
"Jadi seminggu dua kali. Mereka belajar dari jam 15.00 sampai 17.00. Dua jam saja setiap hari," katanya.
Menurutnya, gaya hidup CW dan kelima anak adopsinya dapat dikatakan mewah.
Pasalnya biaya mengikuti program homeschooling tidaklah sedikit.
Hingga kini, pihaknya masih menelusuri asal uang CW untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kelima anak adopsinya.
Menurut informasi yang ia peroleh, CW tidak tamat SD.
"Sepengetahuan anak-anak adopsinya, Mami (sebutan CW) itu pensiunan dokter dan suaminya juga dokter," ujar Hasiati.
Menurut Hasiati, wanita paruh baya tersebut juga sempat mengajak anak-anak adopsinya ke luar negeri dan ke sejumlah kota di Indonesia untuk berekreasi.
"Jadi berdasarkan pengakuan anak-anak dan CW sendiri, mereka sempat berpergian ke luar negeri. Mereka menyebut pernah pergi ke Malaysia, Singapura untuk jalan-jalan dan belanja," ujar Hasiati.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/13/18002841/bertahun-tahun-tinggal-di-hotel-lima-anak-adopsi-cw-diikutkan-program