Dalam sambutannya, Sandiaga teringat kata pribumi yang sempat menimbulkan polemik beberapa waktu lalu. Saat itu, kata pribumi tersebut keluar dari mulut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies mengucapkan kata pribumi saat berpidato usai resmi dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta 16 Oktober 2017 lalu.
“Banyak yang saya ingin sampaikan, tidak jauh dari sini 50 sampai 75 meter dari ruangan ini ada panggung dulu tanggal 16 oktober di mana kata pribumi menggegerkan seluruh Indonesia, diucapkan oleh seseorang yang saya kenal baik,” ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, anggota HIPPI berasal dari semua suku bangsa yang ada di Indonesia.
“Jadi kita merangkul semuanya dari segala RAS, tidak ada membeda-bedakan. Ini adalah gerakan pribumi zaman now. Kalau zaman old dipisah-pisahkan, sekarang zaman now,” kata Sandiaga.
Saat menyampaikan pidato politik pada Senin 16 Oktober 2017, Anies menceritakan sejarah panjang Republik Indonesia yang terjadi di Jakarta, seperti Sumpah Pemuda, perumusan garis besar Republik Indonesia, hingga proklamasi kemerdekaan.
Anies mengatakan, setiap sudut di Jakarta menyimpan sejarah, sejak era Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga Jakarta yang merupakan kisah pergerakan peradaban manusia.
Menurut Anies, berakhirnya penjajahan yang pernah terjadi di Jakarta selama ratusan tahun harus dijadikan momentum bagi pribumi melakukan pembangunan dan menjadi tuan rumah yang baik.
"Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan (dijajah). Kini telah merdeka, saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Anies, Senin malam.
Kemerdekaan di Indonesia, kata Anies, direbut dengan usaha sangat keras sehingga alam kemerdekaan harus dirasakan semua warga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/15/17033001/saat-sandiaga-teringat-kata-pribumi-yang-gegerkan-indonesia