Salin Artikel

Berkenalan dengan Indria, Satu-satunya Polwan Kopilot Helikopter di Indonesia

Seorang pria mengenakan seragam berwarna biru, seorang pria lainnya mengenakan seragam berwarna oranye.

Di antara kedua pria tersebut, ada seorang wanita mengenakan seragam dengan model yang sama berwarna oranye.

Wanita tersebut tak kalah gagahnya dengan dua pria di sebelahnya saat berjalan menuju gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Namanya Indira, wanita berusia 30 tahun yang memilih karir sebagai kopilot helikopter milik Direktorat Kepolisian Udara Baharkam (Badan Pemeliharaan Keamanan).

Siang itu, Indria dan kedua rekannya baru saja selesai melakukan patroli udara, kegiatan yang rutin mereka lakukan.

Mereka terbang dari Mako Direktorat Kepolisian Udara Baharkam Polri yang terletak di Pondok Cabe, Tangerang, Banten dan berkeliling Jabodetabek untuk memantau kondisi lalu lintas.

Tak disangka, Indira yang berpangkat Bripka (Brigadir Polisi Kepala) tersebut ternyata merupakan polisi wanita penerbang helikopter satu-satunya di Indonesia saat ini.

"Di Polri ini ada empat polwan yang menjadi pilot atau kopilot, saya satu-satunya yang menerbangkan pesawat rotated wing atau helikopter ini," ujar Indria ketika ditemui Kompas.com, Kamis.

Ia mengatakan, tiga rekannya yang lain kini menjadi pilot pesawat tipe fixed wing yang digunakan untuk mengangkut logistik atau pasukan ke lokasi yang cukup jauh.

"Kalau saya kan jangkauannya tidak jauh tapi spot per spot terbangnya, jadi butuh kelincahan. Kalau teman-teman saya biasanya terbang dengan jarak lebih jauh," tuturnya.

Memang tak banyak polwan yang mau menerbangkan helikopter dengan berbagai risikonya.

"Terbangin helikopter itu susah dan kerjanya panas-panasan. Untuk wanita berat lah, biar saya aja, he-he-he," ujar Indria berseloroh.

Saat ini Indira tengah menjadi personil bantuan kendali operasi (BKO) Polda Metro Jaya. Ia bertugas melakukan operasi dan pengawalan kegiatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, keberadaan pilot helikopter wanita di jajaran Kepolisian Indonesia memang sangat langka. 

"Indria ini satu-satunya kopilot helikopter di Polda Metro Jaya, bahkan di Indonesia," kata Argo.

Awal karir

Wanita berperawakan tinggi tegap ini memulai karir sebagai polisi wanita saat usianya 18 tahun atau sekitar tahun 2006.

"Beberapa tahun kemudian saya beralih menjadi pramugari pesawat polisi sampai sekitar tahun 2013 atau saat usia saya 25 tahun," sebutnya.

Di tahun 2013 Indria kemudian tertarik menjajal pengalaman baru sebagai seorang pilot. Ia pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di sebuah sekolah penerbangan.

Sekitar akhir tahun 2015 ia lulus dan berkesempatan bergabung dengan Direktorat Kepolisian Udara Baharkam.

"Punya kesempatan mengemudikan helikopter adalah mimpi saya. Kalau saya tidak memiliki basic di kepolisian tentu akan sulit bagi saya untuk menjadi kopilot helikopter Polri," sebutnya.

Menurutnya, menjadi pengemudi helikopter bukan perkara mudah. Indria harus menjalani berbagai macam seleksi hingga akhirnya dipercaya menjadi polisi wanita satu-satunya yang berkesempatan mengendalikan helikopter Polri.

"Jam terbang saya memang belum cukup banyak, baru sekitaran Jabodetabek. Tapi mengendalikan helikopter itu butuh keterampilan mobilitas yang tinggi, dan itu tantangan bagi saya," sebutnya.

Indria juga punya alasan tersendiri mengapa memilih menerbangkan helikopter. Menurutnya, ada kebahagiaan yang tak tergantikan setiap kali terbang hingga mendaratkan helikopternya.

"Saya lebih bahagia terbang langsung ketemu orang-orang, landing di lapangan kecil di dadahin masyarakat. Itu rasanya enggak terbayar dengan apa pun," ucap Indria.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/16/08180701/berkenalan-dengan-indria-satu-satunya-polwan-kopilot-helikopter-di

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke