Salin Artikel

5 Hari Ganjil Genap, Kendaraan yang Putar Balik karena Pelatnya Tidak Sesuai Berkurang

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyampaikan, dalam lima hari pemberlakuan kebijakan ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Timur, jumlah kendaraan yang berputar balik akibat pelat nomornya tidak sesuai tanggal pemberlakuan terus turun. 

Ini terlihat di tiga gerbang tol yang diberlakukan kebijakan ganjil-genap, yakni Bekasi Barat 1 dan 2 serta Bekasi Timur sejak Senin (12/3/2018).

Di gerbang tol Bekasi Barat 1 misalnya, berdasarkan data BPTJ, kendaraan yang berputar arah berturut-turut sejak Senin hingga Jumat ini ada 102, 108, 89, 93 dan 62 kendaraan.

Sementara itu, di gerbang tol Bekasi Barat 2, berturut-turut sejak Senin sampai Jumat ada 163 kendaraan, 41, 47, 41 dan 44 kendaraan.

Kemudian jumlah kendaraan yang berputar balik di gerbang tol Bekasi Timur berturut-turut sejak Senin sampai Jumat ini jumlahnya 84, 52, 34, 32, dan 48 kendaraan.

"Data ini menunjukkan masih saja ada kendaraan yang mencoba masuk gerbang tol meski pelat nomor tidak sesuai tanggal. Namun memang dari hari ke hari semakin turun," ucap Kabag Humas BPTJ Budi Rahardjo saat dihubungi (16/3/2018).

Menurut dia, pengendara tersebut masuk gerbang tol meskipun bukan pada tanggal yang sesuai dengan pelat kendaraannya karena beberapa alasan.

Ada yang memang tidak tahu, lupa, sampai coba-coba untuk dapat masuk dengan harapan tidak diketahui petugas.

Budi menyampaikan, jumlah kendaraan yang berputar arah ini memang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang setiap harinya masuk melalui gerbang tol tersebut.

"Di gerbang tol Bekasi Barat arah Jakarta jam sibuk (06.00-09.00) jumlah kendaraan yang masuk sebelum diberlakukan kebijakan sekitar 5.000-6.000 kendaraan. Jika kebijakan ganjil genap diberlakukan, asumsinya menjadi separuh saja harusnya lewat yaitu 2.500-3.000 kendaraan. Nah jika hari ini ada 106 di gerbang tol Bekasi Barat yg coba masuk meski tidak sesuai tanggal itu berarti sekitar 3,5 persen kendaraan yang belum patuh," ucap Budi.

Ia mengingatkan, bagi kendaraan tidak sesuai tanggal dan mencoba-coba masuk, pada tanggal 26 Maret kendaraan tersebut akan ditindak tegas oleh petugas kepolisian.

Adapun kebijakan ganjil genap diberlakukan sebagai salah satu strategi untuk mengurai kepadatan di ruas tol Jakarta Cikampek.

Selain itu, terdapat kebijakan pembatasan truk pengangkut barang serta penyediaan lajur khusu bus penumpang di ruas tol menuju Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/16/22041631/5-hari-ganjil-genap-kendaraan-yang-putar-balik-karena-pelatnya-tidak

Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke