Helm-helm itu dijajakan pedagang di bangunan semi-permanen di kawasan tersebut. Selain helm, ada jaket yang bertuliskan nama perusahaan ojek online seperti Uber, Grab, dan Go-Jek.
"Silakan, Bang. Dipilih saja, cuma Rp 45.000," kata seorang pedagang, sebut saja Agus, sambil menata jaket ojek online yang akan dijual.
Pedagang itu mengaku menjual helm Rp 45.000 per buah, sedangkan jaket dijualnya Rp 75.000 per setel. "Kondisinya apa adanya," ucap pedagang itu sambil tersenyum.
Ia mengaku memperoleh barang-barang tersebut dari perusahaan ojek online yang melelang barang ketika tidak dipakai lagi oleh para pengemudinya.
"Enggak tahu juga itu (helm dan jaket) kenapa dijual, mau bangkrut kali, tetapi enggak tahu juga, sih," ujarnya.
Agus mengatakan, cukup banyak pengemudi ojek online yang membeli helm maupun jaket dagangannya.
Per hari, ia mengaku dapat menghasilkan Rp 500.000-Rp 600.000 dengan menjual helm dan jaket tersebut.
"Enggak tentu sih, kadang ramai, kadang sepi, kadang dapat Rp 500.000, kadang Rp 600.000, kadang kurang," kata Agus.
Saat Kompas.com berbincang dengan Agus, ada seorang pengemudi ojek online bernama Fuad yang ingin membeli helm dan jaket dagangan Agus karena miliknya mulai usang.
"Buat ganti, dari pertama jadi ojol (ojek online) belum pernah ganti ini helm sama jaket," kata Fuad sambil memilah-milah jaket dan helm.
Menurut Fuad, penjualan helm dan jaket ojek online ini cukup membantu para pengemudi ojek online dalam memperoleh helm dan jaket dengan harga murah. Jika membeli dari perusahaan, harga helm dan jaket bisa mencapai Rp 500.000.
Riki, pengemudi ojek online lainnya, mengaku terbantu dengan adanya jaket dan helm tersebut.
"Lumayan enggak jelek-jelek banget, ini juga masih ada yang bagusnya, kan enggak semua second, ada yang baru meskipun reject," ujar Riki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/19333271/meraup-untung-dari-helm-dan-jaket-mirip-seragam-ojek-online