Salin Artikel

Kagetnya Sandiaga Saat Tahu Mandi Pakai Air Tercemar Bakteri

"Bagaimana hasilnya Pak Bekti? Coba dijawab sendiri Pak," ujar Sandiaga di Jalan Pulombangkeng, Rabu (21/3/2018).

Subekti menjawab septic tank di rumah Sandiaga sudah bocor. Bakteri e-coli yang berasal dari dalam septic tank menyebar ke mana-mana. Sandiaga sendiri sebelumnya masih menggunakan air tanah sehari-hari.

Bakteri e-coli itu kemudian mencemari air tanah yang digunakan Sandiaga dan keluarga.

"Air tanah Pak Wagub sudah tercemar bakteri e-coli 10.000 per 100 cc, standarnya itu 3.000," kata Subekti.

Sandiaga mengaku kaget begitu mendengar hal tersebut. Kini, Sandiaga telah memotong pipa air tanah di rumahnya dan murni menggunakan air PAM. Septic tank juga sudah diperbaiki.

"Saya bilang sama istri saya, 'Non, kita mandi pakai air limbah kita sendiri. Ini enggak sehat'," kata dia.

Sandiaga mengatakan hal semacam ini masih terjadi di kawasan yang tergolong elit. Oleh karena itu, perlu langkah ekstrem yaitu mengajak masyarakat meninggalkan air tanah dan beralih ke air PAM sepenuhnya.

Saat ini, baru 60 persen warga Jakarta yang menggunakan air PAM sebagai sumber air mereka.

Alasan lain kenapa penggunaan air tanah harus dihentikan karena turunnya permukaan tanah. Sandiaga mengatakan penggunaan air tanah yang masif bisa menyebankan penurunan tanah setiap tahun. Kata Sandiaga, jangan heran jika suatu saat ada rumah yang amblas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/21/11110101/kagetnya-sandiaga-saat-tahu-mandi-pakai-air-tercemar-bakteri

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke