Saat tengah menunggu lapak durian miliknya di Jalan Jati Kramat, Bekasi, Jawa Barat, ia didatangi gerombolan orang yang mengaku anggota ormas.
Salah satu oknum anggota ormas, AP, meminta sembilan durian kepada korban.
Namun, korban menolak memberikannya.
"Jangan meminta durian sebanyak itu, saya, kan, jualan durian pakai modal uang. Nanti saya bisa rugi," kata Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kompol Erna Ruswing menirukan ucapan korban, Kamis (22/3/2018).
AP yang datang bersama 14 orang lainnya tidak terima dengan jawaban korban.
Hingga akhirnya terjadi aksi saling dorong dan pukul.
Korban kemudian dibantu rekannya, Hendrik, yang juga sesama anggota TNI.
Keduanya dilempar durian ke bagian wajah dan tubuh oleh oknum anggota ormas.
Akibatnya, keduanya mengalami luka-luka. Sementara AP dan 14 rekannya langsung melarikan diri seusai mengeroyok Ade dan Hendrik.
Korban melaporkan peristiwa ini kepada Polres Metro Bekasi Kota.
"Keduanya juga sudah memeriksakan diri ke rumah sakit untuk visum. Saat ini, kami mengejar pelaku," ujar Erna.
Pelaku terancam dijerat Pasal 170 KUHP dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/22/20564361/gara-gara-tak-diberi-durian-15-oknum-anggota-ormas-keroyok-anggota-tni