Salin Artikel

Ceramah Aman untuk Gerakkan Orang Lakukan Teror Beredar di Telegram

Banyak di antara saksi yang merupakan terpidana kasus terorisme, seperti peledakan bom Kampung Melayu, penyerangan markas Polda Sumatera Utara, pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda, dan peserta pelatihan militer di Filipina.

Saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mereka selalu ditanya soal buku seri materi tauhid karangan Aman dan rekaman suara atau MP3 berisi ceramah Aman.

Hal itu untuk membuktikan dakwaan jaksa yang menyatakan Aman menggerakkan orang untuk melakukan berbagai aksi terorisme. Salah satu caranya adalah dengan memberikan ceramah atau kajian-kajian agama yang diambil dari buku seri materi tauhid.

Selain itu, ada pula MP3 berisi ceramah Aman yang rutin didengarkan dan buku seri materi tauhid yang dibaca para pengikutnya.

Dalam buku dan ceramahnya, Aman menyampaikan salah satu yang termasuk syirik akbar adalah menaati hukum buatan manusia.

"Kajian atau ajaran yang diberikan mengakibatkan para pengikutnya mempunyai pemahaman dan terprovokasi bahwa sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia termasuk syirik akbar karena menerapkan hukum buatan manusia dan bukan hukum Allah sehingga segenap aparaturnya patut diperangi," kata jaksa Anita Dewayani saat membacakan dakwaan pada 15 Februari 2018.

Ceramah beredar di Telegram

Ceramah Aman rupanya banyak beredar dalam aplikasi percakapan Telegram, baik dalam bentuk tulisan maupun rekaman suara.

Dalam persidangan Selasa (27/3/2018), seorang penyerang Mapolda Sumatera Utara, Syawaluddin Pakpahan, mengaku pernah membaca tulisan Aman lewat Telegram.

Syawaluddin mengaku tidak mengenal dan tidak pernah bertemu Aman sebelumnya.

"Tahu nama dari halaman di Telegram," kata Syawaluddin saat bersaksi.

Ia mengaku pernah membaca tulisan Aman di Telegram soal jihad dan thogut setelah dia kembali dari Suriah untuk berjihad. Menurut dia, tulisan Aman tentang jihad sama dengan pemahamannya.

"(Pengertian jihad) sama dengan yang saya yakini, berperang," ucapnya.

Selain Syawaluddin, saksi Achmad Supriyanto juga pernah mengakses ceramah Aman di Telegram. Supriyanto merupakan terpidana yang menjalani hukuman karena pernah mengikuti pelatihan militer di Filipina.

Saat memberikan kesaksian, Supriyanto mengaku pernah mendengar MP3 berisi ceramah Aman melalui sebuah saluran di Telegram. Namun, dia tak mengingat saluran tersebut.

"(Dengar) di channel-channel Telegram," kata Supriyanto.

Selain mendengarkan ceramah Aman melalui channel Telegram, Supriyanto mengaku pernah membaca buku seri materi tauhid karangan Aman meski hanya sekilas. Buku itu berisi tentang pembahasan tauhid dan akidah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/28/09051111/ceramah-aman-untuk-gerakkan-orang-lakukan-teror-beredar-di-telegram

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke