Salin Artikel

Saat Anies dan Kadishub DKI Bantah Pengakuan Ratna Sarumpaet...

Namun, persoalan menjadi panjang ketika Ratna mengaku menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mobilnya diderek.

Selain itu, ia juga mengaku mobilnya dikembalikan pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Ratna menyebut, bukan dia yang mengambil kembali mobilnya, melainkan petugas Dishub yang mengantar ke rumahnya. 

Saat menelepon Anies, Ratna mengaku dilayani staf orang nomor satu di Jakarta itu.

Lewat staf itulah, Ratna mendapat informasi bahwa mobilnya sudah bisa diambil kembali. Atas pengakuan Ratna itu, tersirat kesimpulan mobil Ratna "dibebaskan" setelah mengadu ke Anies.

Namun, Gubernur Anies membantah semua pernyataan itu. Dia merasa tidak pernah dihubungi Ratna Sarumpaet.

"Oh enggak, enggak (terima telepon). Kalau telepon, Anda tahu sendiri, kemarin saya rapat BKSP sampai siang. Anda di ruangan semua. Saya enggak terima telepon apa pun," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

Pada hari sebelumnya, Anies memang ada agenda bersama para kepala daerah di wilayah Jabodetabek.

Terkait dugaan stafnya yang membantu membebaskan mobil Ratna, Anies menjawab dengan tegas.

Dia akan mengecek, apakah stafnya benar membantu membebaskan mobil Ratna. Jika benar, Anies akan mendisiplinkannya.

"Cek aturannya, boleh tidak mobil diderek dan dikembalikan? Pelanggaran. Jadi, justru saya akan panggil, saya akan disiplinkan. Disiplinkan apa? Taati SOP," katanya. 

Anies menjelaskan, semua penindakan oleh aparat pemerintah adalah tindakan hukum yang memiliki dasar.

Jika ada warga yang keberatan, prosedur yang dilewati adalah prosedur hukum. Bukan dengan langsung menelepon kepala daerahnya.

"Jadi, kalau petugas kami menindak, lalu ada yang keberatan, ada prosedurnya untuk protes. Ada tata caranya. Apabila tindakan itu benar, jalan terus. Jika salah, ada tata caranya untuk pemerintah mengganti rugi. Jadi, ikuti prosedur saja," kata Anies.

Kata Kadishub

Bantahan Anies soal Ratna juga dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah.

Andri mengaku tidak pernah mendapat telepon dari Anies ataupun staf Anies terkait masalah ini.

Andri juga tidak mendapat perintah dari Anies mengantar mobil Ratna yang telah diderek petugas Dishub sebelumnya.

Ia juga membantah pengakuan Ratna soal petugas Dishub yang datang meminta maaf. Menurut Andri, pernyataan mengenai itu hanya datang dari Ratna Sarumpaet.

Meski demikian, Andri mengatakan, Ratna boleh-boleh saja mengklaim seperti itu.

"Boleh enggak dia ngomong begitu? Boleh. Tetapi, ada bukti enggak bahwa ada permohonan maaf dari petugas Dishub ke dia? Enggak ada, kan," ujar Andri.

Klarifikasi Ratna

Kemarin, Ratna mengklarifikasi pernyataannya sebelumnya.

Ratna menyebut, petugas Dishub tidak meminta maaf saat mendatangi rumahnya untuk mengembalikan mobil yang sebelumnya diderek.

Ratna mengatakan, petugas Dishub bertemu stafnya saat mobil dikembalikan.

Dari laporan staf Ratna, petugas itu datang karena diminta atasannya mengembalikan mobil. Saat itu, Ratna mengira petugas itu juga menyampaikan permintaan maaf.

"Dia bertemu sama anak buah saya, tetapi apakah dia minta maaf sama anak buah saya, saya enggak tahu, tetapi dia mengatakan kepada staf saya bahwa dia diminta bertemu saya, makanya asumsi saya, saya pikir dia mau minta maaf," ujar Ratna.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/05/07144201/saat-anies-dan-kadishub-dki-bantah-pengakuan-ratna-sarumpaet

Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke