Salin Artikel

Serapan Anggaran Terendah, Kadis Sumber Daya Air Bilang Butuh Waktu

Teguh mengatakan, anggaran yang dimiliki Dinas Sumber Daya Air berbeda dengan SKPD lain dan butuh waktu lebih untuk mengeksekusinya.

"Kami, kan, termasuk anggaran luar biasa. Butuh waktu, butuh ketelitian, jangan sampai salah," ujar Teguh di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

Teguh mengatakan, anggaran di Dinas Sumber Daya Air didominasi program pembebasan lahan.

Tahun ini, anggaran untuk pembebasan lahan mencapai 40 persen dari anggaran Dinas Sumber Daya Air.

Program tersebut, kata Teguh, tidak bisa langsung dieksekusi pada triwulan pertama.

Dinas Sumber Daya Air sering terbentur perselisihan dengan warga saat akan melakukan pembebasan lahan.

Teguh mengatakan, lahan yang diyakini sudah clear dari masalah ganti rugi saja masih suka digugat warga, apalagi pembebasan lahan di kawasan yang masih bermasalah skema ganti ruginya.

Teguh mengatakan, penggunaan anggaran di Dinas Sumber Daya air tidak seperti SKPD lain, termasuk dalam hal pembelian material.

Kata Teguh, material yang dibutuhkan Dinas Sumber Daya Air belum seluruhnya masuk ke dalam e-katalog. Dinas Sumber Daya Air akhirnya harus melakukan lelang.

"Kalau barang itu sudah masuk dalam katalog elektronik, itu enak. Dinas Bina Marga enak, tuh, barang semua sudah ada, jadi dia tinggal belanja. Kalau di Dinas Sumber Daya Air susah. Pemeliharaan pompa harus lelang karena harganya di atas Rp 200 juta," katanya. 

Namun, Teguh tetap berupaya agar penyerapan Dinas Sumber Daya Air tetap tinggi tahun ini. Dia berharap penyerapan tahun ini bisa lebih tinggi daripada tahun lalu yang hanya 63 persen.

Berdasarkan data di situs Bappeda DKI Jakarta, serapan anggaran Dinas Sumber Daya Air baru mencapai Rp 65 miliar atau 1,99 persen dari total alokasi belanja langsung-tidak langsung Rp 3,2 triliun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/05/09212181/serapan-anggaran-terendah-kadis-sumber-daya-air-bilang-butuh-waktu

Terkini Lainnya

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke