Warna-warna cerah itu tersebar di berbagai sudut, mulai dari jalan yang sempit, pot-pot tanaman yang berjejer di depan rumah warga, hingga ornamen buatan dari bekas botol air mineral yang tergantung di langit-langit gang.
Ketua RT 014 Papanggo Asih Daryono mengatakan, jalan di Gang Nangka dicat warna-warni untuk menyambut Lomba Lingkungan Bersih Berseri dan Partisipatif yang digelar Pemkot Jakarta Utara setiap tahun.
Ia menuturkan, warga setempat selalu menantikan lomba tersebut.
Oleh karena itu, tidak sulit mengerahkan warganya yang lebih kurang berjumlah 200 orang untuk mempercantik Gang Nangka.
"Karena semangatnya warga Gang Nangka, itu yang pertama bikin semangat. Semua pengurus RT ingin maju pasti didukung sama warganya," kata Asih saat berbincang dengan Kompas.com.
"Pertama, swadaya masyarakat. Kedua, ada donatur, tetapi masih warga sekitar sini buat nambah-nambahin. Yang lain, paling menyediakan air minum atau kasih makanan ringan buat kami yang kerja bakti," ujarnya.
Asih mengatakan, Gang Nangka sebenarnya sudah dikenal sebagai lingkungan yang bersih dan hijau. Namun, Asih berniat mengecat lintasan di sana guna memberikan pemandangan yang berbeda.
"Karena perkembangan kami sering ikut lomba, kami pengin beda. Coba (kampung) diwarna-warni, barangkali dengan begini, kan, beda dari yang sudah ada. Alhamdulillah pada senang," kata Asih.
Langganan Juara
Gang Nangka tengah berkompetisi di ajang Lomba Lingkungan Bersih Berseri dan Partisipatif di tingkat Kota Jakarta Utara. Asih menuturkan, warga Gang Nangka rajin mengikuti lomba-lomba kebersihan lingkungan sejak 2008.
Bahkan, kata Asih, Gang Nangka kerap menyabet berbagai piala di ajang-ajang tersebut. Saking seringnya menjadi juara, Gang Nangka pernah dilarang mengikuti lomba kebersihan yang diadakan sebuah perusahaan swasta.
Pada 2008, Gang Nangka juga berhasil menjuarai Lomba Roadshow Penghijauan tingkat DKI Jakarta.
Prestasi yang ditorehkan warga Gang Nangka tersebut berpengaruh positif untuk kelestarian lingkungan di sana. Hadiah yang mencapai jutaan rupiah digunakan untuk biaya perawatan lingkungan Gang Nangka.
Selain itu, sepetak lahan di Gang Nangka juga dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam di sana.
Sebuah greenhouse atau rumah kaca juga berdiri di lahan tersebut.
"Kami dapat greenhouse hidroponik itu karena juara lomba di salah satu perusahaan swasta. Karena kami ikut lomba terus dan juara terus, akhirnya diberikan greenhouse," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/10/18341151/mengunjungi-gang-nangka-kampung-warna-warni-langganan-juara-lomba