Salin Artikel

Debut Underpass Matraman yang Dinodai Kemacetan Panjang

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat molor, akhirnya masyarakat Jakarta sudah bisa menggunakan underpass Matraman yang dibuka saat uji coba, Selasa (10/4/2018).

Mulai dibangun pada 2016, jalur lintas bawah ini cukup istimewa, karena memiliki dua cabang untuk menuju Matraman-Jatinegara dan Pramuka.

Sayang, debut awal underpass Matraman tidak berjalan mulus, akibat adanya rekayasa lalu lintas yang diterapkan. Alih-alih untuk mengurai kepadatan, tapi kesan pertama justru kemacetan panjang yang terjadi.

Sejak Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo, mengibarkan bendera start sebagai simbol dibukanya underpass, kemacetan panjang sudah menggular di kawasan Matraman Dalam, yang menghubungkan Simpang Tambak hingga Megaria, akibat rekayasa lalu lintas.

Imbas dari kemacetan itu mempengaruhi tiga arah sekaligus, yakni Jatinegara, Pramuka, dan arah Senen, yang semuanya menumpuk dari Simpang Matraman.

Antrean mobil dan motor mengular panjang, bahkan bus Transjakarta dari arah Pemuda menuju Matraman juga mengalami hal yang sama.

Kasi Lalu Lintas Sudin Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman, mengatakan antrean panjang sudah terjadi dari pagi hari.

"Dari Pramuka sudah padat, itu bus Transjakarta juga sudah antre panjang di Pemuda," katanya kepada Kompas.com di simpang Matraman, Selasa (10/4/2018).

Ratusan penumpang yang hendak beraktivitas, terjebak dalam kemacetan tersebut. Kondisi ini membuat mereka akhirnya berhamburan keluar, dan mencari moda transportasi lain karena terlambat kerja.

Masyarakat ada yang jengkel karena situasi tersebut. Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriyansyah, mengatakan akan menutup Simpang Tambak.

“Besok saya mau coba tutup crossing dari Tambak bagi kendaraan yang menuju ke Matraman, jadi enggak akan ada crossing," kata Andriyansyah, kepada wartawan di Simpang Tambak, Selasa (10/4/2018).

Dengan penutupan tersebut, maka arah dari Tambak tidak bisa langsung ke Matraman, tapi harus masuk ke Proklamasi dan berputar di Megaria. Sementara kendaraan dari Proklamasi menuju ke Tambak tidak bisa langsung belok kanan.

Pengendara dialihkan dulu dan berputar balik di bawah flyover Matraman. "Jadi, kita sudah evaluasi besok akan hindari crossing-an. Kalo padat dan ada crossing, jadi beban,” paparnya.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, mengatakan dengan penutupan tersebut nantinya traffic light di Simpang Tambak akan ditidakan.

"Dengan penutupan di simpang tadi, maka ke depan rencananya traffic light di sana tidak kita gunakan lagi," paparnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/4/2018).

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/11/12115391/debut-underpass-matraman-yang-dinodai-kemacetan-panjang

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke