Untuk menghindari peristiwa tersebut, pemukiman kumuh di kolong Tol Pelabuhan, tepatnya di kawasan Warakas, Jakarta Utara, dibongkar dan dibangun fasilitas publik.
Salah satunya adalah Masjid Babah Alun yang bergaya oriental.
Penjaga masjid, Muntaha mengatakan, masjid berkapasitas 400 jemaah itu dibangun di bekas lahan permukiman kumuh.
"Dikhawatirkan ada kebakaran yang mengganggu jalan tol, jadi secara bertahap dibersihkan. Setelah dibersihkan, supaya dapat bermanfaat buat masyarakat setempat, kami dirikan masjid," kata Muntaha kepada Kompas.com, Senin (16/4/2018).
"Kami sudah pikirkan supaya masjid ini makmur dan sudah ada beberapa kegiatan yang disiapkan. Warga setempat juga sudah booking acara, misalnya marawis," ujarnya.
"Kalau ada acara umum dari warga seperti khitanan atau pernikahan tempatnya di balai warga. Jadi enggak lagi mengganggu tempat umum," kata Muntaha.
Saat ini, Masjid Babah Alun masih dalam tahap penyelesaian akhir. Muntaha mengatakan, masjid tersebut direncanakan beroperasi pada bulan Ramadhan mendatang.
"Iya ini lagi dikejar bulan puasa. Alhamdulillah, tadi listrik sudah masuk, terus ini lagi bikin pagar," ucapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/16/21575921/mengubah-kolong-tol-pelabuhan-yang-kumuh-menjadi-bermanfaat