Salin Artikel

Penutupan Sense Karaoke di Mangga Dua yang Berjalan Tanpa Perlawanan

Sebanyak 30 Srikandi Satuan Polisi Pamong Praja diturunkan untuk memastikan unit-unit usaha Sense yang terdiri dari restoran, karaoke, dan bar telah berhenti beroperasi.

"Kami pastikan bahwa hari ketiga jenis usaha itu di Sense ini tutup operasi, operasional tutup. Oleh karena itu, tim kami memastikan benar bahwa kegiatan itu telah ditutup pemiliknya," kata Kasatpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu, di lokasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, dua unit usaha milik Sense yaitu karaoke dan bar sudah berhenti beroperasi sejak satu pekan kemarin. Sementara, restoran Sense masih menerima tamu hingga Rabu (18/4/2018) lalu.

Suasana berbeda langsung terasa setelah penyegelan selesai dilakukan. Lobi restoran yang awalnya terang bendara berubah menjadi gelap gulita tanda tempat tersebut telah berhenti beroperasi.

Sebelumnya, sempat ada perdebatan singkat antara manajemen Sense dan petugas Satpol PP mengenai penutupan restoran tersebut. Pasalnya, ada sejumlah konsumen yang telah memesan tempat sejak jauh-jauh hari.

"Ini (restoran) sudah ada yang booking untuk hari-hari ke depan sampai akhir April. Setelah April semua sudah kosong," kata seorang perwakilan manajemen Sense.

Namun, Satpol PP mengambil langkah tegas. Restoran tersebut tetap ditutup sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP) DKI Jakarta.

"Surat dari PTSP menyatakan bahwa ketiga udaha tersebut ditutup, Tanda Daftar Usaha Pariwisatanya dicabut. Artinya, bahwa usaha itu tidak boleh lagi beroperasi apapun alasannya," kata Yani.

Berawal dari Penggerebekan

Tamatnya riwayat Sense seolah tinggal meunggu hari setelah Sense Karaoke digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Rabu (11/4/2018) lalu.

Saat itu, BNN mengamankan 36 orang yang diduga menggunakan dan mengedarkan narkoba di tempat tersebut.

Dalam penggerebekan tersebut, BNN juga menemukan sejumlah barang bukti sdjumlah narkoba yang disimpan dalam plastik-plastik kecil.

"BNN berhasil mengamankan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu, ekstasi, ganja, dan ketamin dalam plastik-plastik kecil untuk diedarkan dalam ruang karaoke," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari.

Berdasarkan temuan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung mengambil langkah tegas.

Kamis (20/4/2018), Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengeluarkan surat rekomendasi pencabutan izin usaha kepada Dinas PM PTSP.

Tak sampai 24 jam, Dinas PM PTSP langsung mencabut izin usaha milik Sense. Sense diberikan waktu 5x24 jam untuk menghentikan operasional seluruh unit usahanya.

Tenggat waktu itu telah berakhir pada Kamis (19/4/2018) kemarin. Tanpa perlawanan berarti, Srikandi Satpol PP pun menyegel dan mengakhiri riwayat Sense yang telah beroperasi belasan tahun itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/20/08260221/penutupan-sense-karaoke-di-mangga-dua-yang-berjalan-tanpa-perlawanan

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke