Salin Artikel

Ketika Bus Transjakarta Jadi Kanvas Lukisan Anak-anak Disabilitas...

Bus itu diparkir di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Tenda dipasang di atas bus tersebut agar anak-anak tidak kepanasan saat melukis.

Salah satu anak yang ikut melukis di bus adalah Shan Rafael. Anak berusia hampir 17 tahun yang kini duduk di bangku kelas 3 SMP. Shan melukis gambar sesosok perempuan dengan detil yang luar biasa rumit.

Tak jauh dari Shan, sang ibu yaitu Kristina Nany duduk di atas alas spanduk berwarna putih. Kristina bercerita Shan memang suka menggambar sesuatu yang detail.

"Awalnya dia senang gambar eskalator, dia sampai bisa gambar di tisu tanpa sobek. Pas gurunya lihat dia suka gambar detail gitu, akhirnya diarahkan gambar seperti ini," ujar Kristina.

Lukisan yang dibuat Shan melibatkan ornamen-ornamen rumit. Kata Kristina, Shan bisa sangat telaten melukis satu per satu detil lukisan itu. Dia juga bercerita awal mula Shan mulai menunjukan bakat melukis.

Sejak kecil, Kris memang memasukan Shan ke berbagai macam les dari les musik hingga les lukis. Ternyata Shan lebih suka menggambar daripada musik. Setelah itu Kris berusaha memberikan guru terbaik bagi Shan.

"Aku mau biarin dia explore apa yang dia suka. Saya usahain kasih guru terbaik buat dia. Kalau ada acara yang bisa dia ikutin ya kita ikutin. Who knows, siapa tahu ke depan dia bisa mandiri," ujar Kris.

Kegiatan melukis bus transjakarta dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pesannya adalah mengingat sosok ibu yang merupakan orang tangguh di balik perkembangan seorang anak.

Di kaca bus transjakarta, tertulis lukisan kata yang berbunyi "Ibuku Perempuan Tangguh" karya Shan. Bagi Kristina, Shan justru menjadi sosok guru bagi dia. Sejak kecil Shan harus diajarkan atu per satu mulai dari hal terkecil.

"Semua harus terus diajari termasuk ke hal-hal kecil. Sebenarnya dia guru saya juga, dalam bidang kesabaran," ujar Kris.

Siang ini, bus tersebut belum sepenuhnya dilukis. Ada 10 anak berkebutuhan khusus yang diajak melukis bus transjakarta.

Mereka melukis sesuka hati, ada yang menggambar bunga-bunga dan juga ibu yang menggendong anaknya. Rencananya, siang nanti Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menyapa anak-anak itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/20/11442701/ketika-bus-transjakarta-jadi-kanvas-lukisan-anak-anak-disabilitas

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke