Salin Artikel

Melihat Masa Depan Kota Tua dalam Proyek Revitalisasi Kali Besar

Pembangunan Kali Besar mulai dikerjakan sejak 2016 lalu sebagai bagian dalam menghidupkan kembali kawasan yang terkenal dengan suasana Jakarta tempo dulu.

Arsitek Budi Lim (65) yang ditunjuk untuk mengerjakan proyek Kali Besar ini bukan orang baru dalam menangani kawasan Kota Tua.

Ia telah terlibat dalam beberapa proyek di kawasan tersebut sejak Gubernur Soerjadi Soedirdja. Pada 2015, ia tampil di stasiun televisi sembari memperlihatkan rancangannya mengenai Kota Tua.

Di situlah Basuki Tjahaja Purnama yang saa itu menjabat Gubernur DKI Jakarta tertarik untuk melihat desainnya untuk membangun kawasan ini.

"Saya perlihatkan rancangan saya yang juga diperlihatkan sejak zaman Soerjadi. Tidak ada perubahan, hanya sekarang mungkin lebih dalam. Pak Basuki setuju, maka 2016 mulai pembangunan," ucap Budi saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.

Urban designer yang memperoleh gelar dari UNESCO melalui karya renovasinya di Gedung Arsip ini kemudian menceritakan mengenai peran Kota Tua yang sudah bergeser.

Sebelumnya, kawasan tersebut terkenal sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, serta pelabuhan internasional. Ketiga peran tersebut saat ini sudah tidak dimiliki Kota Tua.

Jadi, menurut dia, jika pembangunan kembali hanya bertujuan mengembalikan kawasan tersebut ke tampilan masa lalu, hal ini akan sulit menghidupkan kembali kawasan Kota Tua.

Budi tidak ingin terjebak pada romantisme masa lalu. Ia ingin realistis pada kondisi saat ini.

"Maka cari peran baru yang berguna untuk masyarakat sekarang dan masa mendatang. Kota Tua ini seperti mutiara dalam lumpur, sekarang berantakan. Saya tidak pernah romantis tentang bangunan harus seperti apa, bukan saya benci, hanya melihat ke depan," ucap Budi.

Maksimalkan ruang luar

Oleh karena itu, ketika mendapat restu untuk mengerjakan revitalisasi Kali Besar, Budi berkonsentrasi pada lingkungan luar ruang kawasan tersebut.

Menurut dia, akan percuma memperbaiki gedung jika akses dan lingkungannya tidak diperbaiki.

Proses pembangunan ini nantinya akan mendapatkan lebih kurang lima hektar ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Tiga hektar di sisi kiri dan kanan kali, dua hektar nantinya akan didapat dari area kali.

Ada jembatan penghubung yang menghubungkan kedua sisi kali. Nantinya, jembatan tersebut akan menjadi salah satu pusat aktivitas di Kali Besar. Beragam kegiatan akan dilakukan di jembatan tersebut.

Bagian kali juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat. Dibuatlah taman apung yang berdiri di atas ponton agar masyarakat dapat turun ke kali sembari menikmati tanaman akuaponik yang akan diletakkan di tempat tersebut.

Kondisi kali Krukut yang melintasi area tersebut juga tidak terlepas dari perhatian karena akan dibuat taman.

Maka, Budi mempersiapkan cara untuk dapat membersihkan air yang akan melintas kawasan Kali Besar tersebut.

"Jadi dasar sungai akan dibeton namun level dasar sungai tidak diubah. Ini untuk menahan kotoran. Konsepnya nanti air dari saluran air sekitar Kali Besar, kurang lebih 60 hektar, akan ditampung lalu dibersihkan dan dikembalikan ke sungai. Lalu air kita akan filterisasi agar nanti air yang melintas di kawasan itu tidak bau dan relatif jernih agar ikan dan tanaman bisa hidup," papar Budi.

Proses pemasangan mesin filterisasi ini juga dilakukan, tepatnya di kawasan Asemka yang dilewati kali Krukut.

Pembangunan pintu air juga dilakukan agar nantinya kali dapat berfungsi untuk pengendali banjir dan menjaga debit air.

Selamatkan cagar budaya

Fase satu pembangunan Kali Besar, ruas Kali Besar-Jalan Bank-Jalan Kopi, saat ini terus disempurnakan. Pembangunan jalan di sisi barat masih terus disempurnakan sedangkan sisi timur sudah selesai.

Dalam proses pembangunan fase ini, Februari 2017 lalu, kontraktor menemukan cerucuk kayu yang diduga berasal dari masa lampau.

Budi pun mendapat permintaan dari tim sidang pemugaran dan tim ahli cagar budaya Pemprov DKI (TSP-TACB) untuk menahan pembangunan di sekitar areal tersebut dan memikirkan bagaimana cara untuk menyelamatkan benda cagar budaya tersebut.

"Saya setuju, saya beri solusi. Penggal sungai yang sudah dicor berhenti sampai tempat cerucuk tersebut. Saya katakan jangan dilanjutkan pengecorannya. Kita keruk bahan endapan kimia yang kita tidak suka, sekitar 50 sentimeter. Lalu kita beri geo tekstar dan coral baru, seperti kerikil. Jadi kalau tim mau meneliti, tinggal di bongkar saja," ucap Budi.

Selain itu, tanaman yang akan ditanam di sekitar area Kali Besar dipilih agar mampu menjadi tanaman peneduh tetapi tidak menghalangi pandangan menuju bangunan-bangunan di sekitar Kali Besar.

"Maka yang pertamanya dipilih kelapa jadi diganti sejenis tanaman palem. Soal kios-kios, saya langsung setuju ada di satu lokasi. Ini juga memaksimalkan ruang nantinya," ucap Budi.

Budi berharap, revitalisasi Kali Besar dapat membuat kawasan tersebut kembali bergeliat. Baik dari kegiatan masyarakat, ekonomi, wisata hingga fungsinya sebagai bagian dari kota Jakarta.

"Saya percaya kota itu harus punya peran dan fungsi. Bangunan seperti manusia. Ada anatomi dan jiwa. Perannya juga. Zamannya berubah perannya berubah. Kota Tua yang punya fungsi yang benar, untuk bangsa sendiri. Wisatawan dan lain-lain hanya bonus. Kalau tidak benar maka itu hanya kosmetik saja dan tidak akan lama," ujar Budi.

Fase kedua yang meliputi ruas Kali Besar-Jalan Kopi-Jembatan Kota Intan saat ini sudah mulai dikerjakan. Pengerjaannya juga menggunakan dana KLB Sampoerna Land sebesar Rp 270 miliar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/29/10591031/melihat-masa-depan-kota-tua-dalam-proyek-revitalisasi-kali-besar

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke