Cici (33) contohnya.
Dia tampak kaget melihat kondisi mobil yang berbeda saat hendak naik di daerah Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Tadi pas berhentiin, saya pikir angkot biasa. Eh, ada tulisan di depan mobilnya ini angkotnya ber-AC, tarifnya biasa. Ini bener enggak, ya? Ternyata memang benar begitu masuk ke dalam," kata Cici, Senin (30/4/2018).
Beberapa warga yang hendak naik juga tampak bingung. Mereka khawatir tarif yang dipatok lebih mahal.
Melihat itu, Yudi langsung menyebut tarifnya sama seperti angkot lain, yakni Rp 7.000 untuk jarak jauh (Depok Timur-Pasar Minggu) dan Rp 3.000 untuk jarak dekat.
Meski kaget, mereka merasa nyaman naik angkot milik Yudi.
Mereka tidak merasakan teriknya matahari di luar karena kondisi di dalam angkot itu sejuk.
"Ini nyaman banget, adem, apalagi cuacanya lagi panas-panas begini, top deh pokoknya," kata Cici.
Selain itu, penumpang juga merasa nyaman karena tidak ada pengamen maupun orang yang merokok di dalam angkot tersebut.
Jannah bahkan sempat tertidur di dalam angkot karena merasa nyaman.
Perbedaan
Ada beberapa perbedaan angkot ber-AC milik Yudi dengan angkot lainnya.
Perbedaan utama sudah tentu dalam penggunaan AC.
Empat buah AC mobil terpasang di dashboard mobil milik Yudi.
Yudi juga memasang pengharum ruangan di bagian depan mobilnya.
Kursi pada angkot kebanyakan yakni duduk menyamping. Sementara kursi di dalam angkot milik Yudi menghadap ke depan.
Ada empat baris kursi dalam mobil tersebut. Kursi-kursi itu masih dilapisi plastik.
Sementara soal pintu, Yudi memakai pintu geser di bagian kiri mobil, berbeda dengan angkot biasanya yang memiliki pintu lipat.
Selain itu, dia juga menghiasi angkotnya dengan gantungan di bagian belakang mobil.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/30/23100801/naik-angkot-ac-depok-pasar-minggu-penumpang-merasa-nyaman-sampai