Pasalnya pendukung pasangan calon nomor urut 1 Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Tjahyono emosi mendengarkan jawaban calon wali kota nomor urut 2 Nur Supriyanto yang dinilai menyerang pribadi Rahmat.
Kejadian bermula saat sesi tanya jawab kedua calon mengenai permasalahan transportasi di kota Bekasi.
Nur mempertanyakan kelanjutan program TransPatriot, padahal sudah ada bus yang siap beroperasi, tetapi mangkrak karena program ini tidak berjalan.
Ia juga melihat persoalan anggaran yang nantinya dapat menghambat kelanjutan program tersebut.
"Ada persoalan apa dari sisi perencanaan (selama) tiga tahun, ini karena tidak adanya rencana induk. Makanya saya minta tanggapannya (Rahmat Effendi) karena tidak mungkin multi moda dengan kondisi saat ini," ucap Nur di Bekasi, Jawa Barat.
Pertanyaan Nur kemudian dijawab Rahmat.
Menurut dia, permasalahan TransPatriot selesai saat wali kota melimpahkan ke badan usaha daerah dan badan aset daerah untuk dilaporkan ke DPRD.
"Soal TransPatriot pun, di Palembang dan di Yogya itu bahkan (tidak beroperasi) sampai 2-3 tahun. Soal anggarannya, barangnya sudah dibeli," kata Rahmat.
Nur menanggapi jawaban Rahmat. Menurut dia, jawaban Rahmat tidak sesuai jiwa kepemimpinan.
Nur menilai Rahmat melepaskan tanggung jawab pengelolaan ke pihak lain.
"Saya berharap Pak Rahmat akan menjawab. Saya pemimpin, saya akan selesaikan (masalah TransPatriot). Kalau saya, saya sebagai pemimpin akan selesaikan sistemnya, baik buat masyarakat siapa pun pengelolanya," ujar Nur.
Pendukung Rahmat yang tidak terima jawaban Nur kemudian berteriak dan memprotes hal tersebut.
Panitia kemudian memanggil petugas keamanan dan mencoba menenangkan pendukung paslon nomor urut 1.
Situasi tidak juga reda hingga petugas keamanan terpaksa mengeluarkan seorang pendukung yang dianggap pemicu keributan dari lokasi debat.
Kericuhan mereda setelah Rahmat dan Tri Adhianto Tjahyono menenangkan pendukungnya.
Debat kemudian dilanjutkan kembali dengan pembahasan seputar transportasi, lingkungan hidup, dan kependudukan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/03/16120471/debat-calon-wali-kota-bekasi-ricuh-seorang-pendukung-dikeluarkan