Salin Artikel

Pagi Kemarin, Saat Suasana Mencekam di Mako Brimob Berakhir

Polisi kemudian memberikan ultimatum kepada narapidana terorisme yang menguasai rutan. Mereka diberi dua pilihan, menyerah sebelum subuh atau menanggung risiko menerima serbuan.

"Maka sebelum fajar mereka menyerah tanpa tanpa syarat. Tidak ada negosiasi, tidak ada syarat," ujar Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, di Mako Brimob pagi itu.

Menjelang subuh, sebanyak 145 narapidana terorisme menyerahkan diri tanpa syarat kepada polisi. Hanya tersisa 10 orang yang masih memilih terus melawan.

Sesuai ultimatum, polisi akhirnya melakukan serbuan terhadap 10 orang terakhir itu di tempat yang sudah terisolasi. Pada akhirnya, 10 orang itu pun menyerahkan diri juga kepada polisi.

Mako Brimob akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh polisi pada pukul 07.15 WIB.

"Dalam serbuan tersebut 10 sisa teroris tersebut menyerah sehingga lengkap 155 teroris menyerah," kata Wiranto.

Ledakan yang terdengar

Jalan yang ada di depan Mako Brimob steril selama proses itu berlangsung. Jalan ditutup dan tidak bisa dilintasi siapapun.

Wartawan yang meliput kejadian itu dari luar hanya bisa memasang perlengkapannya di Halte Mako, halte yang ada di ujung sterilisasi jalan.

Setelah malam yang panjang, pagi kemarin sekitar pukul 07.25 WIB, terdengar empat kali suara dentuman keras dari dalam Rutan Mako Brimob. Dentuman pertama terdengar keras, disusul dentuman kedua dan ketiga.

Belakangan diketahui bahwa suara itu berasal dari bom-bom yang dirakit napi terorisme. Wakapolri Komisaris Jenderal (Pol) Syafruddin menyebut para narapidana sempat merakit bom selama proses penyanderaan berlangsung.

"Ternyata rekan-rekan sekalian, mereka selama 40 jam mereka melakukan penyanderaan dan mereka juga melakukan kegiatan-kegiatan perakitan bom dan sebagainya," kata Syafruddin.

Bom yang telah dirakit itu kemudian diledakkan polisi dalam proses sterilisasi operasi penanggulangan penyanderaan. Sterilisasi dilakukan setelah semua narapidana terorisme menyerahkan diri.

Operasi penanggulangan penyanderaan dan proses sterilisasi dipimpin langsung Komandan Korps Brimob, di bawah kendali Kapolda Metro Jaya.

"Dan itu tadi yang diledakkan adalah hasil-hasil bom yang sudah berhasil dirakit," ujar Syafruddin.

Kembali normal

Suara dentuman itu seolah menjadi tanda berakhirnya drama dua malam itu. Suasana di sekitar Mako Brimob berangsur normal. Kawat berduri yang semula dipasang di depan Mako Brimob pun dibersihkan.

Beberapa menit setelah itu, polisi mencabut tanda penutup jalan. Kemudian polisi mengumumkan bahwa jalan itu sudah bisa dilintasi kembali.

Pada waktu yang berdekatan, narapidana terorisme yang menyerah sebelum fajar dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Di sana mereka akan menempati lapas high risk security dengan sistem pengawasan yang super ketat.

Seluruh gerak-gerik mereka akan dipantau setiap hari melalui kamera pengawas atau CCTV. Satu sel hanya akan diisi satu narapidana saja.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/11/06361201/pagi-kemarin-saat-suasana-mencekam-di-mako-brimob-berakhir

Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke