Suharyo mengatakan, dalam sebuah momen yang dihadiri ribuan warga di Vatikan, Paus Fransiskus mendoakan Indonesia agar tegar menghadapi situasi tersebut. Paus disebut sangat jarang menyebut Indonesia dalam sejumlah kegiatannya.
"Kalau memperhatikan reaksi para pemimpin pemerintahan khususnya pimpinan gereja Katolik sangat jarang Paus berbicara tentang Indonesia, sangat jarang. Kemarin pada hari Minggu beberapa waktu sesudah peristiwa di Subaya terjadi, di dalam audensi umum yang dihadiri oleh ribuan orang di Vatikan, Paus menyebut secara khusus Indonesia," ujar Suharyo di Kompleks Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).
Dalam doanya, kata Suharyo, Paus menyisipkan pesan damai agar setiap warga khsusunya korban tak memendam rasa benci.
"Sangat menarik beliau adalah pemimpin umat Khatolik tentu saja, yang sangat menarik adalah tidak ada satu katapun yang mengancam dari kata-kata Paus, tapi sebaliknya doanya sangat menyejukan. 'Semoga dalam hati kita semua dijauhkan dari rasa benci, tetapi sebaiknya kita dituntun untuk mencari langkah-langka damai'," ujar Suharyo.
Doa Paus, kata Suharyo, diapresiasi oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Din menghubungi Suharyo dan menyebut doa yang disampaikan Paus merupakan pesan damai untuk Indonesia.
"Tadi pagi-pagi benar saya menerima telepon dari Pak Din Syamsuddin, beliau mengucapkan bela sungkawa dan mengucapkan secara jelas syukur bahwa Paus menyebut dan mendoakan Indonesia dengan kata-kata yang begitu sejuk. Jadi apa yang saya terima telepon dari Pak Din menunjukan bahwa yang dicederai, yang terluka adalah kita semua," ujar Suharyo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/14/17081021/pesan-menyejukan-hati-dari-paus-fransiskus-untuk-indonesia