Sejumlah pedagang yang ditemui Kompas.com menyatakan, mereka sengaja menjual timun suri dalam rangka memanfaatkan momen Bulan Ramadhan.
"Buat bulan puasa doang, baru empat hari-lah. Buat bulan puasa kadang bawa dua ton hingga tiga ton," kata Asep, pedagang buah, di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Senin (14/5/2018).
Asep menyampaikan, timun suri yang dijajakannya didatangkan khusus dari Cirebon, Jawa Barat. Setiap kilonya, ia hargai Rp 10.000.
Ia juga mengatakan, tidak sulit menjual timun suri selama Bulan Ramadhan. Dalam waktu dua pekan, kata Asep, stok dagangannya dapat ludes terjual.
"Selalu habis sebulan tiap tahun, kadang dua minggu habis-lah. Kalau habis begitu ya tambah stok lagi," kata Asep.
Selain Asep, ada Dahlan yang biasa berjualan kacang rebus dan memilih berjualan timun suri menyambut Ramadhan.
Namun, Dahlan mengatakan, menjual timun suri tak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, buah tersebut dapat cepat busuk.
"Tantangannya banyak yang cepat busuk, tahannya paling cuma seminggu yang sudah matang malah cuma dua hari. Akhirnya ya dibuang, kadang-kadang sampai dua karung," kata Dahlan yang berdagang di kawasan Sungai Bambu.
Setiap Ramadhan, timun suri menjadi buah yang paling dicari masyarakat untuk dijadikan takjil atau minuman berbuka puasa.
Selain timun suri, kata Asep, blewah, jeruk, dan salak juga menjadi buah-buahan yang paling banyak dicari selama Ramadhan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/14/19560851/jelang-ramadhan-pedagang-timun-suri-mulai-bermunculan