Namun, berbeda dengan para pedagang pada umumnya yang harus menyewa lapak Rp 3 juta, mereka dibebaskan dari uang sewa lapak.
"Kami dapat gratis dari kelurahan. Panitia kerja sama dengan kelurahan," ujar Hendra, peserta OK OCE yang berjualan, saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (17/5/2018).
Menurut Hendra, ada 10 lapak atau 10 meja yang diperuntukan bagi para peserta OK OCE Kelurahan Bendungan Hilir.
Mereka pun memanfaatkan fasilitas tersebut dengan menjual berbagai makanan dan minuman.
Tampak spanduk besar bertuliskan OK OCE yang dibentangkan di meja tempat mereka berjualan.
"Semua dari Kelurahan Benhil yang 10 meja ini," kata Hendra.
Ikun (52), peserta OK OCE lainnya, menyebut ini baru pertama kalinya dia berwirausaha.
Sebelum bazaar takjil digelar, dia mengaku bersama peserta OK OCE lainnya sudah tiga kali mengikuti pelatihan kewirausahaan.
"Makanya kami masih banyak penyesuaian. Kami dipacu lebih dahulu karena di sini ada bazaar," ujar Ikun.
Setiap tahunnya, pasar takjil rutin digelar di Bendungan Hilir. Ini merupakan pengalaman pertama peserta OK OCE ikut berjualan di bazar takjil Bendungan Hilir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/17/20021151/peserta-ok-oce-bebas-uang-sewa-lapak-berdagang-takjil-di-pasar-benhil