Salin Artikel

"Sahur on the Road" yang Berujung di Kantor Polisi...

Usai menyiram, pelaku yang diketahui berinisial MSS (20) langsung kabur dari lokasi kejadian bersama temannya mengguna sepeda motor.

Sementara itu, dua anggota kamtibmas yang terkena air keras, yakni Daniel Ksatria mengalami luka bakar pada wajah. Sementara rekannya, Muhammad Fiyu luka pada bagian tangan.

Mendengar adanya tindakan kriminalitas tersebut, jajaran Polres Jakarta Timur langsung turum tangan melakukan penyelidikan di TKP. Dalam waktu beberapa saat, polisi sudah bisa mengantongi identitas pelaku penyiraman.

"Hanya butuh waktu tiga jam, pelaku penyiraman kami tangkap di rumahnya dan itu hanya berdasarkan keterangan saksi di lapangan," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Yoyon Tony Surya Putra kepada media, Senin (4/6/2018).

Berawal dari memberikan teguran

Merunut dari kronologi kejadian, Tony menceritakan bahwa awalnya Daniel dan Fiyu mencoba mendekati kerumunan sekolompok anak muda SOTR yang sedang ramai-ramai di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Kampung Melayu. Kejadian tersebut kurang lebih pukul 01.00 WIB.

Tapi setibanya di kerumanan tersebut, korban Daniel justru mendapat siraman air keras yang sudah diletakan pada botol plastik kenarah wajahnya. Dampak siraman cairan kimia tersebut juga menenai lengan Fiyu.

Setelah berhasil menangkap MSS di kediamannya di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, polisi mendapat pernyataan mencengakan. Remaja berusia 20 tahun itu mengaku menyiram air keras hanya sekadar iseng.

"Ini perbuatan keji, pelaku sadar air keras dapat melukai seseorang tapi dia sengaja menyiramnya. Dari pengakuannya, dia menyampaikan hanyan iseng," ucap Tony.

Dapat air keras dari senior

Menariknya, setelah dilakukan pengembangan, MSS memberikan penjelasan bahwa mendapatkan cairan keras tersebut dari seniornya yang dulu bersekolah di STM Bhakti, Jakarta Timur.

"Saya dapat air keras dari alumni saya," ucapnya ketika ditanya Tony di hadapan media.

MSS menjelaskan mengambil air keras tersebut di depan halte di kawasan UKI, pada Sabtu (2/6/2018) malam. Kemudian air keras tersebut dibawanya berkeliling SOTR bersama beberapa kelompok remaja.

Akibat ulah MSS, kini ia terancam merayakan Ramadan di dalam jeruji besi. Polisi menjeratnya dengan pasal 351 (2) dengan ancaman penjara lima tahun.

Tidak hanya itu, polisi juga akan melakukan penyelidikan lanjutan terhadap pemberi air keras tersebut.

"Nanti kami akan dalami lagi," tutup Tony.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/05/10590261/sahur-on-the-road-yang-berujung-di-kantor-polisi

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke