Salin Artikel

Apa Kabar Kasus Dugaan Korupsi "Underpass" Bandara Soekarno-Hatta?

Awalnya kasus itu ditangani Bareskrim Mabes Polri. Namun pada Mei 2018, kasus tersebut dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan mengatakan, pihaknya secara resmi telah mulai melakukan proses penyelidikan.

"Penyelidikan oleh Polda Metro Jaya dimulai bulan ini (Juni) berdasarkan surat perintah penyelidikan nomor 752/ VI / RES.33/ 2018/ Dit Reskrimsus," ujar Bhakti ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (12/6/2018).

Ia mengatakan, sifat penyelidikan adalah meneruskan dan menelusuri fakta yang sudah diperoleh Bareskrim sebelumnya.

"Untuk pemanggilan saksi-saksi akan kami lakukan usai Lebaran," kata dia.

Awal dugaan korupsi

Dua karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) dan Mukhmainna Syamsuddin (24), menjadi korban ambruknya tembok underpass Bandara Soekarno-Hatta pada 5 Februari lalu.

Keduanya tertimbun reruntuhan hingga belasan jam. Putri akhirnya meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di leher, hingga nafas dan detak jantung yang tidak stabil. Sementara Mukhmainna selamat dan dirawat di Rumah Sakit Siloam, Tangerang.

Terowongan tersebut dibangun PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktornya.

Untuk menyelidiki peristiwa itu, sebuah tim beranggotakan 6 ahli khusus dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dibentuk. Informasi terakhir menyebutkan, kasus ambrolnya tembok di Jalan Perimeter dinilai sebagai sebuah kegagalan konstruksi.

"(Tembok ambrol) yang di Bandara Soekarno-Hatta ini, menurut kami, masuknya ke kegagalan bangunan. Jadi nanti akan dikirimkan ahli khusus untuk menilai," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto pada 8 Februari 2018.

Berawal dari peristiwa tersebut, muncul dugaan korupsi dalam pembangunan terowongan bandara tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/12/16242441/apa-kabar-kasus-dugaan-korupsi-underpass-bandara-soekarno-hatta

Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke