Menengok Kebudayaan Betawi di Pasar Seni Ancol

Puluhan pengunjung tampak menyemut di sekitar panggung utama yang terletak di bagian tengah Pasar Seni. Rupanya, pertunjukkan palang pintu tengah digelar di sana.

Kebudayaan khas Betawi yang memadukan pantun dan pencak silat itu rupanya tawa penonton. Bagaimana tidak, dialog yang dibawakan pementas dibumbui banyolan khas Betawi.

Pentas palang pintu tersebut merupakan salah satu bagian dari ajang Ancol Kampung Betawi Festival yang digelar di Pasar Seni pada 18-24 Juni 2018.

Palang pintu bukan satu-satunya kesenian khas Betawi yang dipertontonkan di sana. Ada musik gambang kromong dan tanjidor yang lebih dulu tampil. Di luar itu, ada pula tari-tarian, lenong, dan lawak yang disuguhkan di sana secara bergantian.

Dari pantauan Kompas.com, sejumlah lapak jajanan khas Betawi juga tersebar di berbagai penjuru Pasar Seni. Jajanan yang tersedia antara lain kerak telor, selendang mayang, dan kue rangi.

Sebuah bangunan di Pasar Seni juga disulap menjadi arena pameran foto-foto yang menceritakan sejarah Betawi. Dua buah ondel-ondel ditempatkan di depan bangunan itu seolah menyambut para pengunjung.

Alternatif

Ajang tersebut menjadi alternatif wisata bagi para pengunjung kawasan Ancol Taman Impian. Hal itu setidaknya dirasakan Bayu, pengunjung asal Bogor.

"Lumayan terhiburlah, variasi juga jadi ke Ancol enggak ke pantai terus, di sini kan adem ya banyak pohonnya," kata Bayu yang datang bersama keluarganya.

Pendapat serupa dikemukakan Ita, pengunjung asal Bandung. Ia mengatakan, ajang tersebut dapat menjadi alternatif karena tak membutuhkan biaya sepeser pun.

"Kalau misal ke Dufan gitu-gitu kan mesti bayar ya, lumayan mahal lagi. Kalau di sini kan paling bayar buat makan sama tiket Ancol aja, sisanya gratis" kata Ita.