"Di situ adalah pelintasan tidak resmi yang dikelola oleh warga. Sudah diberi peringatan, tapi bambu (penutup) belum tertutup maksimal," kata Ojo, saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/6/2018).
Ojo menyebut, peringatan yang diberikan tidak berupa sirene melainkan hanya palang bambu yang didesain sederhana. Cara kerjanya pun dikendalikan oleh warga yang ditunjuk sebagai penjaga pelintasan tak resmi itu.
"Sehingga, alat-alat yang digunakan seadanya, hanya terbuat dari bambu. Palang bambunya dicat hitam-putih. Dikelola secara manual. Tidak ada (bunyi sirene) neng nong neng nong," tambahnya.
Sebelumnya, mobil Toyota Avanza berpelat nomor B 1025 CJR dikemudikan oleh NY (39) dengan penumpang keluarganya tertabrak KRL pada Minggu (17/6/2018) sekitar pukul 14.45 WIB, di pelintasan Stasiun Batu Ceper, Kota Tangerang.
Kejadian ini menewaskan tiga orang yaitu pengemudi NY (39), penumpang RM (34) dan M (59). Ada pun korban yang mengalami luka yaitu HD (72), D (38) dan N (4).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/18/18510681/polisi-sebut-avanza-yang-tertabrak-krl-di-tangerang-terobos-pelintasan