Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Selasa (26/6/2018) menuturkan, selokan tersebut kerap menimbulkan bau tak sedap apalagi bila baru turun hujan.
"Kalau hujan itu bau, banyak nyamuk dari situ. Ya namanya pencemaran ya mengganggu banget buat kita," kata Iwan, seorang pengojek di sekitar lokasi.
Iwan menuturkan, selokan yang dipenuhi sampah-sampah yang menggumpal dan telah berwarna hijau lumut itu dinilainya mengganggu kenyamanan dan pemandangan.
"Saya juga suka benci ngeliatnya tuh, jorok banget kan daun-daun sama plastik-plastik gitu isinya. Sampai warnanya jadi belrumut gitu," katanya.
Tiran, seorang warga yang berjualan tak jauh dari lokasi tumpukan sampah juga mengeluhkan hal serupa. Ia pun hanya bisa menyerahkan pembersihan selokan itu kepada pihak yang berwenang.
"Ya kita terganggu lah lihat sungai kotor kayak begitu, jorok banget kan? Tapi kita mah ikut aja kalau dibersihin ya bagus, kalau enggak ya mau gimana, tapi jelas terganggu," katanya.
Tiran menambahkan, volume sampah di saluran air tersebut meningkat apabila hujan turun.
"Apalagi kalau hujan, kan banjirnya semuanya pada kebawa, ya sandal-sandal namanya banjir kan apa saja ada," kata Tiran.
Baik Tiran dan Iwan pun meminta agar warga dapat menjaga kebersihan dan tidak buang sampah sembarangan. Mereka mengatakan, tidak banyak warga di sekitarnya yang buang sampah sembarangan ke sungai.
"Kalau ini sih sampahnya udah dari sananya mas, kalau di sini kayaknya enggak ada yang buang. Wah kalau ada yang buang sampah ke sungai pasti langsung saya marahin, kan kebersihan sebagian dari iman," kata Iwan.
Sementara itu, Ali yang menjajakan koran di sekitar lokasi juga mengeluhkan hal serupa. Namun, ia mesti menerima kondisi tersebut.
"Namanya sampah ya pasti bau terus kotor, belum lagi polusinya juga dari mobil dan motor. Tetapi saya mau jualan di mana lagi kalau enggak di sini," katanya.
Baginya, kotornya selokan di dekat tempatnya berjualan sudah jadi pemandangan biasa. "Ya namanya dekat kali ya sudah biasa banyak sampah," katanya.
Adapun tergenangnya sampah di sana ditengarai oleh adanya proyek pembangunan turap yang menyumbat saluran air.
"Saluran tersebut sedang dalam perbaikan turap yang dilaksanakan oleh Sudin Tata Air sehingga mungkin jadi kelihatan kotor dan tidak terawat," kata Lurah Malaka Sari, Jarden Pakpahan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/26/15484961/warga-keluhkan-bau-tak-sedap-hingga-nyamuk-di-saluran-air-duren-sawit