Salin Artikel

Puji Para Pesaingnya, Mata Bima Arya Berkaca-kaca...

Matanya sempat berkaca-kaca saat menyebut nama Dadang Iskandar Danubrata, salah seorang pesaing dalam Pilkada Kota Bogor yang juga merupakan sahabatnya.

"Kang Dadang Insya Allah tidak akan berubah karena jabatan Wali Kota hanya sementara, Wali Kota ada ujungnya, tetapi, persaudaraan dan persahabatan tak ada ujungnya," kata Bima.

Napas Bima sempat tertahan beberapa kali saat menyampaikan kalimat tersebut. Ia juga terlihat menunduk beberapa detik sebelum berbicara.

Sejumlah anggota tim sukses yang berada di belakang Bima pun tampak mengusap dan menepuk pundaknya.

Bima menyampaikan apresiasi terhadap Dadang terkait perjuangan Dadang dalam Pilkada Kota Bogor.

"Saya salut kepada daya juang ikhtiar Kang Dadang untuk membela partai, untuk membela konstituennya, memperjuangkan hak-hak," kata Bima.

Dalam pidato kemenangannya, Bima memyempatkan memberi apresiasi kepada para pesaingnya dalam Pilkada Kota Bogor.

Calon Wali Kota nomor urut satu, Achmad Ru'yat, misalnya, disebut Bima sebagai sosok politisi senior yang mesti dihormati.

"Pak Ru'yat adalah politisi senior yang sangat saya hormati, yang kukuh agamanya, yang lurus kehidupannya, yang punya banyak mimpi dalam membangun Kota Bogor lebih baik," kata dia.

Bima menambahkan, ia juga tidak mempermasalahkan kritikan-kritikan yang kerap ditujukan kepada dirinya selama masa kampanye. Ia menyebut, kritikan itu dapat menjadi bahan evaluasi baginya.

"Saya hormat karena dikritik oleh paslon yang lain dan Insya Allah apa yang disampaikan paslon tadi ada nilai kebenarannya dan selalu kami jadikan bahan untuk memperbaiki ke depannya," kata Bima.

Hasil quick count Charta Politika per 17.45 WIB menunjukkan pasangan Bima Arya Sugiarto-Dedie A Rachim memenangkan Pilkada Kota Bogor dengan suara sebesar 44,01 persen.

Angka tersebut didapat dari 82 persen suara yang telah masuk dari 200 Tempat Pemungutan Suara yang dijadikan sampel oleh Charta Politika.

Angka dalam quick count ini bukan hasil penghitungan resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan melakukan rekapitulasi pemungutan suara hingga 9 Juli 2018 mendatang sehingga hasil penghitungan resminya baru diumumkan setelah proses rekapitulasi selesai.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/27/20524541/puji-para-pesaingnya-mata-bima-arya-berkaca-kaca

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke