Dengan sistem ini, waktu belajar siswa akan dibagi secara berkala antara sekolah dan praktik di tempat kerja.
"Kalau kami bisa laksanakan program double track ini maka kapasitas SMK kita akan bisa meningkat drastis. Kalau satu minggu (siswa) berada di sekolah, satu minggu berada di tempat kerja, maka saat itu sebenarnya kapasitas SMK naik dua kali lipat," ujar Anies dalam pencanangan revitalisasi SMK di SMKN 26 Jakarta, Jakarta Timur, Sabtu (30/6/2018).
Cara tersebut bisa menambah jumlah siswa karena ruangan yang sama bisa digunakan bergantian oleh siswa.
Siswa yang ditampung pun bisa lebih banyak tanpa harus membangun gedung sekolah baru.
"Dan tidak kalah penting bukan hanya belajar teori, tetapi lebih banyak praktik-praktik yang ada di dunia industri dan bisnis," katanya.
Anies ingin sistem ini sudah bisa diterapkan pada tahun ajaran 2019.
Pada pencanangan revitalisasi SMK ini, Anies juga mengungkapkan komitmen Pemprov DKI menambah gedung SMK.
Menurut rencana, ada 42 gedung SMK baru yang akan dibangun sampai tahun 2022.
Siswanya ditargetkan bertambah hingga 45 persen.
Pada pencanangan itu, Anies juga menyampaikan pesan kepada perwakilan perusahaan swasta yang menjadi mitra SMK.
Anies mengatakan, kontribusi pihak perusahaan dibutuhkan bukan hanya untuk menyediakan lapangan pekerjaan, melainkan juga untuk memberi masukan seputar kurikulum pembelajaran.
"Tolong bantu membuat kurikulum kita menjadi jauh lebih dekat dengan kenyataan yang ada di dunia nyata. Karena sering kali kurikulum kita sesak padat dengan muatan penyusun kurikulum," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/30/16371061/pemprov-dki-jakarta-akan-menerapkan-sistem-double-track-di-smk