Salin Artikel

Dilarang Berjualan Selama Asian Games, Pedagang Sate Taichan Pilih Libur

Mereka pernah diundang sosialisasi di kantor Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Seorang pedagang, Fatma (60), menyebut dirinya kemungkinan akan pulang kampung selama dilarang berjualan.

"Sudah dikasih tahu (dilarang jualan). Saya sih ngikut aja. Mau pere (libur jualan) lah gitu, pulang kampung, tapi gimana nanti," kata Fatma di kawasan Senayan, Kamis (5/7/2018).

Subur (33) menyampaikan hal serupa. Selama ini Subur berjualan di Jalan Kompleks PLN, samping Jalan Asia Afrika.

Dia belum tahu apakah para pedagang di Jalan Kompleks PLN juga dilarang berjualan, seperti di Jalan Asia Afrika.

Namun, jika tetap dilarang, Subur akan libur berjualan. Sebab, dia tidak memiliki tempat lain untuk berjualan.

"Kalau peraturan suruh libur, ya ikutin dulu. Belum dapat tempat dagang lain juga," kata Subur.

Tak hanya pedagang sate taichan, pedagang minuman di sana juga dilarang. Pedagang minuman, Vincen (45), juga menyebut dia dilarang berjualan selama Asian Games.

"Mau enggak mau setuju lah, mau gimana lagi. Ya dipaksain (jualan) juga kan enggak mungkin. Saya paling libur di rumah, syukur-syukur bisa kerja lain dulu," ucap Vincen.

Diberitakan sebelumnya, para pedagang sate taichan di Jalan Asia Afrika dilarang berjualan mulai 1 Agustus-9 September 2018 atau selama penyelanggaraan Asian Games 2018.

Hal itu dilakukan untuk mensterilkan kawasan Gelora Bung Karno yang menjadi salah satu venue Asian Games 2018.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat tidak menyediakan lokasi relokasi bagi pedagang sate taichan dan pedagang lainnya itu.

Sebab, Pemkot Jakarta Pusat tidak memiliki lahan kosong yang bisa digunakan sebagai lokasi pengganti.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/05/22105051/dilarang-berjualan-selama-asian-games-pedagang-sate-taichan-pilih-libur

Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke