Salin Artikel

Solidaritas Ojek "Online" yang Menguatkan Suami Korban Pembegalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Raungan sirine dari mobil jenazah tenggelam di tengah riuhnya suara klakson yang bersahut-sahutan di sepanjang Jalan Raya Pelabuhan, Jakarta Utara, Kamis (5/7/2018).

Siang itu, ratusan pemgemudi ojek online mengantar jenazah Sarifah, korban pembegalan di Tangerang pada Rabu (4/7/2018) malam, menuju peristirahatan terakhirnya di TPU Budi Darma, Cilincing.

Suami Sarifah, Ade Miskan, diketahui merupakan pengemudi ojek online. Agaknya, hal itu lah yang mengundang ratusan pengemudi ojek online merapat ke utara Jakarta.

Iring-iringan pengemudi ojek online yang mengantar jenazah memang bukan pemandangan tak biasa. Mereka biasa melakukan hal tersebut atas nama solidaritas sesama pengemudi ojek online.

"Jadi, kekompakannya itu kalau ada senang bareng, susah bareng, kita tanggung bareng-bareng," kata Agung, pengemudi ojek online, yang mengaku tak mengenal Ade secara pribadi.

Agung mengatakan, 'parade' siang tadi merupakan yang pertama yang ia ikuti. Ia mendapat info soal hal itu dari pesan berantai yang tersebar di grup Whatsapp para pengemudi.

"Saya akhirnya ngerasain juga soliditasnya pengemudi ojol (ojek online) itu seperti apa. Ya berasa sedih juga sih, karena namanya manusia kehilangan kan," kata pengemudi yang biasa beroperasi di Jatiwaringin, Bekasi, itu.

Berbeda dengan Agung, Egi mengaku telah berkali-kali mengantarkan jenazah rekan atau keluarga sesama pengemudi ojek online ke pemakaman.

"Saya merasa masih ada yang simpatik dengan saya, masih ada yang menguatkan. Masih ada yang berbelasungkawa buat saya. Istilahnya, kan kita di sini untuk menghibur yang berduka," kata dia.

Egi menuturkan, solidaritas pengemudi ojek online tak berhenti ketika jenazah selesai dimakamkan.

Ia menyebut, tak sedikit pengemudi ojek online yang ikut urunan memberikan uang duka atau menghadiri pengajian di rumah keluarga yang ditinggalkan.

"Jadi, bukan hanya buat gaya-gayaan atau segala macem, tidak, kita tidak seperti itu. Kita bukan buat gaya-gayaan tapi kita menghibur yang duka cita," kata Egi.

Ade yang ditemui seusai pemakaman istrinya, mengamini pernyataan Egi. Ia mengaku, salut dengan solidaritas sesama rekannya yang telah menguatkan dirinya di tengah duka.

"Bangga banget, saya salut dengan ojek online semuamya. Saya ucapkan terima kasih buat teman-teman ojek online semuanya. Semoga amal teman-teman Allah yang membalas," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Sarifah tewas ditembak dan ditusuk saat berusaha mempertahankan sepeda motor yang hendak dibegal pada Rabu (4/7/2018), sekitar pukul 19.00. Pelaku tidak berhasil mengambil sepeda motor yang dipertahankan korban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/05/23091911/solidaritas-ojek-online-yang-menguatkan-suami-korban-pembegalan

Terkini Lainnya

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke