Salin Artikel

Seorang Perempuan Diduga Jadi Korban Malapraktik Pengangkatan Indung Telur

S didampingi kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea mendatangi manajemen Rumah Sakit Grha Kedoya pada Selasa (10/7/2018) untuk menanyakan penjelasan dari pihak rumah sakit.

Saat jumpa pers di hadapan awak media, S diwakili kuasa hukumnya mengakui bahwa dua indung telurnya telah diambil tanpa persetujuannya oleh dokter kandungan berinisial HS pada tahun 2015.

"Pertama kali datang ke rumah sakit tanggal 20 April 2015 sekitar jam 2 sore setelah olahraga muay thai karena ada sakit fisik atau gangguan di perut," ujar Hotman Paris Hutapea di Rumah Sakit Grha Kedoya, Selasa (10/7/2018).

Hotman menambahkan, S pertama kali mendatangi dokter internis. Lalu S menjalani tes ultrasonography (USG) dan tes laboratorium.

"Dari hasil tes USG, katanya ada indikasi kista. Jadi dia direkomendasi ke dokter kandungan namanya HS," tambah Hotman.

Selanjutnya, Dokter HS memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan kista pada keesokan harinya, (21/4/2015).

"Dioperasi dalam keadaan bius total. Empat hari kemudian yaitu tanggal 24 April, dia check out. Pas check out, dokternya baru kasih tau kalau indung telurnya sudah diambil," tutur Hotman.

S menuturkan bahwa dokter HS mengatakan alasannya mengangkat indung telurnya hanya karena dilema terkait adanya kemungkinan bisa jadi kanker.

"Dokternya tuh ngomong, waktu saya lagi dioperasi, dia dilema ada kemungkinan itu bisa jadi kanker jadi dia ambil dua indung telur saya. Dokter juga mengatakan bahwa saya enggak bisa punya anak lagi dan enggak bisa muay thai lagi. Saya hanya bisa yoga karena muay thai itu fisiknya keras dan saya juga akan menopause," ujar S sambil menunduk lesu.

S mengaku sudah pernah melaporkan masalah ini tahun 2015 lalu. Namun, kasus tersebut tidak ada kemajuan.

Terkait masalah ini, Wakil Direktur RS Grha Kedoya Dr. Hiskia Satrio Cahyadi mengaku tidak bisa memberikan pernyataan secara terkait kasus yang menimpa S.

"Dalam hal ini yang menentukan adalah Majelis Kehormatan profesi terhadap tindakan dokter tersebut. Mari kita hormati itu. Kami tidak bisa memberikan statement secara teknis," kata Hiskia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/10/17472971/seorang-perempuan-diduga-jadi-korban-malapraktik-pengangkatan-indung

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke