Salin Artikel

Saat Dua Menteri Mengungkit Masa-masa Jadi Timses Jokowi-JK di Hadapan Anies...

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam beberapa kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara yang juga dihadiri menteri-menteri Kabinet Kerja. Ada yang unik.

Dalam acara beberapa pekan terakhir, dua menteri yang hadir mengungkit masa-masa menjadi tim sukses ketika bertemu Anies.

Teranyar, ketika Anies datang ke acara Konsultasi Nasional HKBP 2018 bersama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Sapo Marpingkir, Pulogebang, Selasa (10/7/2018). 

Awalnya, Luhut menyinggung soal Anies yang disambut begitu baik dalam acara tersebut. Kata dia, sudah menjadi ciri khas orang Batak untuk tidak menaruh dendam kepada orang yang berbeda pendapat dengan dia.

"Tadi, Pak Anies disambut hangat, jadi itu refleksi dari masyarakat Batak. Sudah kencang-kencang, tapi kalau sudah selesai, ya selesai. Boleh beda pendapat, tapi kalau sudah selesai, ya selesai. Kita kan bangun negeri untuk kebaikan bersama," ujar Luhut.

Luhut lalu menyinggung saat dirinya bersama Anies ada dalam barisan tim sukses Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014. Dia pun menyiratkan bahwa Anies sudah tidak satu pemikiran dengan para timses dulu.

Dia menyebutnya sebagai sesuai yang tidak pernah bisa diramalkan.

"Itulah hidup ya, dulu saya sama Pak Anies ini tim sukses. Ya itulah ada mystery of life, jadi kita kalau beragama harus percaya bahwa ada mystery of life yang Tuhan kasih, yang kita tidak pernah meramalkan itu," ujar Luhut.

Pendapat Luhut itu dipertegas. Pada sesi wawancara, Luhut sempat mengungkapkan kembali pendapatnya mengenai itu.

Luhut mengatakan, tidak masalah sekarang dia dan Anies tidak berada dalam satu tim. Tidak masalah jika nanti dia dan Anies berkampanye untuk pihak yang berbeda.

Hubungan harus tetap baik. Dia bersyukur dengan perbedaan itu.

"Kan, dulu tim sukses, kemudian enggak sama-sama tim sukses, beda. Kalau sudah beda, kan, enggak boleh berantem, enggak boleh dendam. Enggak boleh juga suara-suara bohong, bicara yang baik, Pak Anies, kan, orang baik juga," ujar Luhut.

Disapa Mendagri

Pada pekan sebelumnya, Anies juga bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

Sudah menjadi hal biasa, seseorang menyebutkan beberapa nama tamu undangan yang hadir pada awal pidato. Hal ini juga dilakukan Tjahjo.

Ketika mengabsen nama, Tjahjo memperkenalkan Anies sebagai tim sukses Jokowi-JK.

"Ada sahabat saya, sama-sama juru bicara Bapak Jokowi, tim sukses, Pak Anies Baswedan. Jadi, satu keluarga besar. Tepuk tangan," kata Tjahjo.

Tjahjo juga menyebut Anies dengan panggilan "Gubernur Indonesia". Tjahjo menyatakan, Anies memiliki tugas berat lantaran banyak warga yang datang ke Ibu Kota.

Tak hanya dari pulau Jawa saja, tetapi juga daerah lainnya. "Yang paling berat itu, ya, Pak Anies. Bukan hanya gubernur DKI, tetapi gubernur Indonesia," kata Tjahjo.

"Beliau enggak bisa menghalangi penduduk dari Kaltara, dari Papua, dari mana pun di Indonesia untuk masuk mencari pekerjaan di Jakarta," tambah Tjahjo.

Dulunya jubir Jokowi-JK

Pada Pilpres 2014, Anies Baswedan memang ditunjuk menjadi juru bicara Jokowi-JK. Setelah Jokowi-JK menang, Anies dijadikan menteri pendidikan dan kebudayaan.

Namun, kemudian dia dipecat. Pada Pilkada DKI 2017, tiba-tiba Anies maju sebagai calon gubernur.

Dia dicalonkan oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, partai lawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014.

Dia dipasangkan dengan Sandiaga Uno yang dulu juga merupakan juru bicara pasangan Prabowo-Hatta.

Kini, dua juru bicara yang dulunya pernah berdebat mempertahankan argumentasi siapa yang pantas dipilih publik itu akhirnya bersatu.

Mereka kini jadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/11/06505601/saat-dua-menteri-mengungkit-masa-masa-jadi-timses-jokowi-jk-di-hadapan

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke