Setelah diperiksa, Menurut Manager Unit Taman Burung dan Museum Komodo serta Taman Reptil TMII Muhammad Piter Kombo, buaya tersebut berjenis muara layaknya buaya yang sempat membuat geger di kawasan Ancol beberapa waktu lalu.
"Jenisnya muara dan saat ini sudah dalam kandang bersama dua buaya lainnya, tapi masih kita sekat untuk proses adaptasi lebih dulu," ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (11/7/2018).
Sementara untuk detail lainnya, Kombo mengatakan, buaya yang diberi nama Jamil ini memiliki jenis kelamin jantan dengan perkiraan usia sekitar 20 tahun.
Untuk ukuran, setelah dilakukan pengecekan ternyata panjang buaya tersebut hanya 3,7 meter, tidak seperti estimasi sebelumnya yang mencapai 4 meter lebih.
"Kami ukur panjangnya 3,7 meter, sedangkan bobot diprediksikan antara 150 sampai 180 kg. Dari fisik, buaya ini masih cukup aktif," ucapnya.
Meski demikian, Kombo menjelaskan daria segi postur, buaya tersebut cenderung memiliki berat badan berlebih. Hal ini karena pola pemeliharaan, terutama saat memberikan makan.
"Sedikit overweight ya, kita engga tau gimana pola makan dari pengurus sebelumnya, tapi dari informasi buaya ini banyak dikasih makan juga oleh warga," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Jamil akan dipelihara dan diurus seperti buaya lainnya atas amanat dari BKSDA DKI Jakarta.
"Kami akan urus sebaiknya, jadi memang dari BKSDA Jakarta dititipkan ke kami atas serahan dari masyarakat secara sukarela," tutupnya.
Seperti diketahui, petugas gabungan dari Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Sudin Kebakaran Jaktim, Sudin KPKP Jaktim, dan BKSDA mengevakuasi seekor buaya peliharaan warga di Perum Griya Loka Residence RT 001 RW 003, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (9/7/2018).
Buaya tersebut bukan merupakan buaya liar, namun sudah dipelihara oleh H. Mamat sejak tahun 1990-an. Setelah pemilik meninggal, anaknya tak lagi sanggup mengurus buaya tersebut sehingga diputuskan untuk dihibahkan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/11/12525161/buaya-37-meter-milik-warga-cipayung-berjenis-muara