Salin Artikel

Menunggu Hasil Penyelidikan Kebakaran di Kantor Kemenhub

Kebakaran pertama kali dilaporkan pada sekitar pukul 04.20 WIB.

Diduga kebakaran bermula dari ruang kamera CCTV di lantai P1. Di lantai ini, pekerjaan renovasi tengah dilakukan. Dari lantai P1 asap menyebar ke ruangan lainnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya pada Minggu pagi, kebakaran terjadi saat sejumlah pekerja tengah melakukan renovasi gedung.

Petugas pemadam kebakaran menemui berbagai kendala saat evakuasi para korban kebakaran itu. Petugas kesulitan menemukan posisi korban karena sejumlah akses masuk gedung terkunci.

Kebakaran terjadi saat hari libur dan hampir semua ruangan sengaja dikunci pada hari libur.

Hal lain yang menjadi penghambat proses evakuasi adalah pekatnya asap yang memenuhi sejumlah ruangan gedung Kemenhub.

Kasiops Damkar Jakarta Pusat Syarifudin mengatakan, petugas sempat kesulitan menemukan posisi korban sampai akhirnya petugas menemukan secarik kertas yang menginformasikan bahwa ada asap di lantai 12.

Syarifudin mengatakan, korban kebakaran rupanya menuliskan informasi berisi adanya asap di lantai 12 dan melemparkannya ke luar gedung. Informasi ada asap di lantai 12 memberi petunjuk penting kepada petugas.

"Ternyata ada korban hidup di lantai 12. Tim kami segera bergerak menuju lantai 12. Tidak mudah karena saat itu lorong dipenuhi asap," kata dia.

Sesudah kebakaran

Setelah kebakaran itu, aktivitas di Gedung Karya Kemenhub sudah berjalan normal Selasa.

Staf Humas Media Kemenhub Taufik mengatakan, lokasi kebakaran telah disterilkan sejak hari Minggu. Unit kerja yang ruangannya terdampak kebakaran dialihkan ke ruang lain di Gedung Karsa dan Gedung Cipta.

Ruang kerja Dirjen Perhubungan Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Inspektur Jenderal tidak terdampak kebakaran.

Pelayanan perizinan dan administratif di lingkungan Kemenhub juga sudah kembali berjalan normal.

Kemenhub juga menggelar tahlilan di Gedung Karsa. Tahlilan itu diadakan sebagai bentuk doa permohonan keselamatan dan perlindungan dari musibah serta untuk mendoakan para korban kebakaran baik yang meninggal maupun yang terluka.

Evaluasi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebenarnya antisipasi kebakaran di gedung Kemenhub sudah baik. Alat pemadam kebakaran mudah dijangkau dan berfungsi baik. Hanya saja, panel listrik yang menjadi sumber korsleting terkonsentrasi di satu titik dan terhubung dengan kabel-kabel.

Budi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Pusat Laboratorium Forensik dan rekomendasinya.

"Setelah itu kami akan bekerja sama dengan suatu entitas untuk melakukan audit dan kami  akan melakukan suatu perbaikan," kata Budi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/11/16132791/menunggu-hasil-penyelidikan-kebakaran-di-kantor-kemenhub

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke