Meski demikian, pihaknya sudah menyurati penyelenggara agar pelaksanaan festival itu tidak sampai menutup akses utama yaitu Jalan Raya Condet.
"Kami mendukung tradisi budaya Betawi karena memang untuk kerakyatan. Namun, saya juga bersurat memberikan saran agar kegiatan tersebut diadakan menggunakan jalan lain, tidak di akses utamanya," ucap Sutimin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (14/7/2018) malam.
Ia menyarankan festival diselenggarakan di sepanjang Jalan Gardu, di perempatan Condet.
Dengan demikian, Jalan Raya Condet tetap bisa dilintasi pengguna jalan lainnya, apalagi jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama masyarakat dan angkutan umum.
Saran tersebut disampaikannya berdasarkan evaluasi dan pengalaman acara serupa pada tahun sebelumnya yang berbuntut kemacetan panjang di beberapa ruas alternatif.
"Belajar dari pengalaman 2017, Jalan Raya Bogor itu cukup stuck karena hampir seluruh (kendaraan) mengarah ke sana. Kita tahulah di situ, hari biasa saja sudah macet, apalagi Sabtu-Minggu dan jalan ditutup," ujarnya.
Titik kemacetan yang terjadi tahun lalu akibat penutupan jalan di Kramatjati, Simpang Hek, Simpang PGC, Lampu Merah Jambul, dan Jalan Raya Bogor.
Jika festival tetap diselenggarakan di Jalan Raya Condet, mulai Gang Bulu sampai Gang Gardu, pihaknya akan mengerahkan personel serta menyiapkan rekayasa lalu lintas.
"Kami sudah koordinasikan dengan polsek bagaimana sebaiknya, karena kepentingan umum tetap diprioritaskan," ucapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/15/10220971/polisi-sarankan-festival-condet-tak-diselenggarakan-di-jalan-raya-condet