Salin Artikel

PKL Lokbin Kota Intan: Lebih Baik di Sini daripada Dikejar-kejar Satpol PP

Salah satunya adalah Ningsih (38) yang berjualan makanan dan minuman. Ia mengaku sebelumnya berjualan di depan Museum Mandiri.

"Dulu saya di depan Museum Mandiri. Sejak awal tahun ini, saya digusur terus dipindah ke sini," ujar Ningsih kepada Kompas.com, Jumat (20/7/2018).

Ningsih mengaku hasil dagangannya menurun sejak dipindah ke Jalan Cengkeh.

"Di sini sepi mbak, penghasilan ya otomatis menurun. Ramai kalau ada acara aja, misalnya kalau acara musik pas malam minggu atau pas ulang tahun DKI kemarin. Tapi mau gimana lagi kalau sudah digusur, Mbak," tambah Ningsih.

Ia mengaku ingin kembali ke kawasan Kota Tua jika ada tempat yang sesuai.

"Kalau ada tempat ya saya mending balik ke sana. Di sana kan ramai, di sini juga sepi dan menakutkan kalau malam. Tapi kalau pindah sekarang pasti digusur lagi," ujar Ningsih.

Zaki (25) penjual jus buah di lokbin Jalan Cengkeh tidak sependapat dengan Ningsih. Ia mengaku tidak ingin pindah ke kawasan Kota Tua lagi karena ia takut dikejar-kejar Satpol PP lagi.

"Dulu saya kan dagang di Kota Tua emang lebih ramai. Di sini sepi kalau siang. Tapi lebih baik di sini deh daripada tiap hari kejar-kejaran sama Satpol PP," ujar Zaki.

Ia berharap Pemprov DKI memberikan sosialisasi kepada pengunjung Kota Tua agar berbelanja di lokbin Jalan Cengkeh.

"Pemerintah jangan asal menggusur aja dong. Diberitahukan informasi juga dong ke pengunjung Kota Tua biar ke sini. Jadi kan lebih ramai," tutur Zaki.

Zaki menambahkan bahwa pada malam hari suasana lokbin juga tampak sepi. Ia berharap pemerintah memberikan solusi yang tepat untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi lokbin tersebut.

"Kalau malam sepi banget, Mbak. Kan orang-orang pada takut. Seharusnya diarahin ke sini tuh dari Kota Tua, kan tinggal jalan kaki. Dikasih panggung musik gitu biar lebih ramai," kata Zaki.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (20/7/2018) pukul 14.00 WIB, banyak kios makanan di lokbin Jalan Cengkeh yang masih tutup.

Suasana pun terlihat sepi. Hanya ada beberapa anak sekolah yang membeli makanan ringan serta beberapa karyawan yang menyantap makan siang di warung makan.

Lokbin Jalan Cengkeh mempunyai fasilitas yang cukup baik seperti arena bermain anak, toilet, dan tempat parkir yang cukup luas. Suasananya pun rindang sehingga pembeli akan merasa nyaman saat menyantap makanan.

Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barar, Nuraini Silviana mengatakan bahwa terdapat lebih dari 400 PKL di lokbin Jalan Cengkeh, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.

"Berdasarkan data kami, yang kami bina sampai tahun ini sudah lebih dari 400 PKL di Jalan Cengkeh saja ya," ujar Silvi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/7/2018).

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/20/15580321/pkl-lokbin-kota-intan-lebih-baik-di-sini-daripada-dikejar-kejar-satpol-pp

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke