Pelican crossing sebenarnya sudah digunakan di beberapa ruas jalan, salah satunya di Jalan Kebon Sirih depan Halte Balai Kota.
Pantauan Kompas.com antara jam 12.00 hingga 12.30 atau tepat di jam makan siang kantor, pelican crossing digunakan hampir tiap menit dengan durasi 15 detik untuk pejalan kaki.
Sayangnya, banyak pengendara yang tak sadar pentingnya mendahulukan pejalan kaki di pelican crossing.
Hampir setiap rambu pelican crossing bekerja, pejalan kaki tetap kesulitan menyeberang. Pasalnya, kendaraan tetap tidak berhenti kendati lampu menunjukkan warna merah.
Kendaraan baru berhenti ketika ada orang yang maju menyeberang pelan-pelan dengan memberikan isyarat tangan akan menyeberang.
Setelah orang menyeberang, kendaraan biasanya langsung tancap gas kendati rambu mereka masih merah atau ada orang dari sisi lain yang akan menyeberang.
Tak ayal, muncul perasaan was-was ketika menyeberang kendati sudah ada lampu lalu lintas.
"Masih ada rasa panik karena orang sering kali melanggar padahal mereka merah. Sering ada yang nyelonong," kata Irene seorang pekerja yang berkantor di Kebon Sirih, Kamis siang.
Irene mengusulkan JPO untuk keamanan pejalan kaki.
Ada pula Aldi yang saban siang menyeberang di pelican crossing itu untuk membeli makan. Ia mengaku memang tak pernah melihat insiden kecelakaan pejalan di pelican crossing itu, namun tetap saja sistem itu tak menjamin keamanan pejalan kaki.
"Selama ini aman, cuma memang tetap harus hati-hati," kata Aldi.
Berbeda dengan Irene, Aldi mengatakan pelican crossing sudah cukup memudahkan pejalan kaki tanpa perlu mengeluarkan tenaga naik turun tangga JPO.
"Bagus sih ada pelican crossing, harapannya supaya lebih tertib saja pengendara," kata Aldi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/26/17003581/melihat-kerja-pelican-crossing-di-kebon-sirih