"Saya sudah sampaikan, satu dua bulan saya lari, saya sudah mengandangkan lebih dari 12 Kopaja dan bus sedang atau Metromini yang melanggar dan ngebul gitu," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/8/2018).
Ia mengatakan, langkah itu merupakan upaya mengurangi emisi gas buang di Jakarta. Apalagi dalam waktu dekat Pemprov DKI Jakarta akan menghadapi Asian Games 2018. Karena itu Pemprov DKI Jakarta berupaya memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
"Ordernya sangat jelas dan tegas bahwa kualitas udara kita yang terbaik di Jakarta dan untuk yang melanggar ketentuan akan ditindak tegas dan istilahnya dikandangkan," kata Sandiaga.
Upaya lain yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk memperbaiki kualitas udara adalah menerapkan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap. Sandiaga mengatakan ganjil genap bukan hanya untuk mengurangi kemacetan saat Asian Games.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, kualitas udara di Jakarta membaik setelah kebijakan ganjil genap diterapkan. Hasil pantauan kualitas udara di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, menunjukkan konsentrasi CO menurun 1,7 persen, konsentrasi NO turun 14,7 persen, dan konsentrasi HC turun 1,37 persen.
Hasil pantauan di Stasiun DKI 2 Kelapa Gading, Jakarta Utara, menunjukkan adanya penurunan konsentrasi CO sebesar 1,15 persen, konsentrasi NO turun 7,03 persen, dan NO2 turun sebesar 2,01 persen.
Sementara itu, konsentrasi CO terpantau menurun 1,12 persen dan NO sebesar 7,46 persen di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya, Jakarta Timur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/06/17221731/sandiaga-klaim-sudah-kandangkan-12-bus-yang-kepulkan-asap-di-jakarta