Jumlah ini belum termasuk kasus-kasus prostitusi lain yang diungkap pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada kasus terakhir yang diungkap pada 2 Agustus lalu, polisi mengamankan 32 pekerja seks komersial (PSK) dari tempat itu. Yang membuat prihatin, 5 di antaranya merupakan pekerja seks usia dini.
Tak hanya PSKnya yang berusia dini, pelanggannya pun ada yang masih berusia di bawah 18 tahun.
Mengapa praktik prostitusi tumbuh subur di Apartemen Kalibata City?
Kriminolog sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menyebut rendahnya pengawasan dalam penyewaan kamar apartemen disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab maraknya prostitusi di Kalibata City.
"Rendahnya pengawasan sewa sangat mempengaruhi prostitusi tumbuh subur. Germo dan penyedia lokasi yang jelas mendapat keuntungan dari kegiatan itu bisa dihukum berat," ujar Edi ketika dihubungi, Jumat (10/8/2018).
Ia meminta pihak-pihak terkait lebih berkonsentrasi pada kegiatan operasi dan pengawasan penyewaan kamar apartemen semacam ini.
"Saya kira sarang prostitusi harus sering dioperasi polisi. Jangan biarkan subur prostitusi," kata dia.
"Kami minta Kapolda Metro Jaya sikat habis prostitusi, apartemen, tempat hiburan, dan spa ada juga yang berpraktik prostisi. Polisi harus mewaspadai itu," lanjutnya.
Mudahnya menyewa kamar di Kalibata City
Dalam kasus terakhir, polisi mengamankan tiga orang muncikari berinisial SBR, O, dan R. O dan R merupakan agen properti yang memudahkan pelanggan mendapatkan kamar untuk berhubungan badan dengan PSK.
"Pemilik asli apartemen itu menitipkan apartemennya untuk disewakan secara bulanan kepada agen properti itu. Tapi nyatanya disewakan harian. 24 jam tarifnya Rp 300.000. Kami masih mendalami keterlibatan pemilik asli apartemen," ujar Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary, Rabu (7/8/2018).
Menurut Ade, ada puluhan kamar yang disediakan para agen properti yang tersebar di lima tower Apartemen Kalibata City.
Kompas.com menelusuri cara penyewaan apartemen yang terletak di kawasan strategis tersebut.
Unit kamar yang dapat disewa harian di apartemen tersebut bisa ditemukan melalui situs traveling dan pencarian hotel.
Caranya, kita hanya perlu membuka situs tersebut kemudian memilih lokasi dan tanggal ingin menyewa apartemen. Lalu, akan keluar daftar hotel dan apartemen sesuai pencarian.
Jika kita menulis Kalibata, dengan otomatis Apartemen Kalibata City akan langsung keluar di daftar 7 teratas dengan berbagai tipe kamar dan fasilitas. Range harga untuk menyewa apartemen ini juga bervariasi mulai Rp 260.000 hingga Rp 370.000.
Selanjutnya, kita bisa melihat foto-foto kamar dan fasilitas lainnya. Jika cocok, kita bisa klik pilih dan akan ada pengisian data.
Kita hanya perlu melengkapi data diri saja lalu akan keluar total harga serta nomor rekening situs tersebut.
Setelah mentransfer sesuai harga, kita bisa langsung mendatangi Apartemen Kalibata City dan bertemu dengan orang yang menyewakan kamar.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Nico Afinta mengatakan, terkait mudahnya sistem persewaan kamar di Apartemen Kalibata City ini pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperketat pengawasan.
"Sebagai bentuk tidak lanjut terhadap masalah tersebut pihaknya telah bekerja sama dengan RT, RW, dan satpam tersebut untuk membentuk sistem sosial pengamanan," ujar Nico, Rabu.
Belum diketahui seberapa efektif pola pengawasan yang telah disusun tersebut. Nico menyebut, hingga kini polisi masih berjibaku pada upaya pemberantasan salah satu bentuk penyakit sosial tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/10/13213671/mengapa-praktik-prostitusi-tumbuh-subur-di-apartemen-kalibata-city